Mohon tunggu...
Rafli Hasan
Rafli Hasan Mohon Tunggu... -

columnist, urban traveler, blogger

Selanjutnya

Tutup

Politik

Aceh, Selat Malaka dan Laut Cina Selatan

27 Juni 2014   20:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:36 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam posisi penting ini, penempatan kekuatan strategis/militer di Sabang, Selat Malaka dan Natuna seharusnya menjadi prioritas pertahanan Indonesia sebagai detterence sekaligus kekuatan antisipatif potensi konflik yang lebih luas di kawasan. Memang terdapat kendala politis seperti di Sabang Aceh, dimana penambahan kekuatan TNI di Aceh dibatasi jumlahnya oleh MoU Helsinki (Perjanjian damai antara RI dan GAM), namun demikian, pengkajian butir-butir yang telah disepakati bukan tidak mungkin diratifikasi demi kepentingan nasional yang berbasiskan pada konstitusi Indonesia sebagai hukum tertinggi yang ada di Indonesia. Selanjutnya, sebagai entitas ASEAN, peran Indonesia dapat dimanfaatkan di konflik Laut Cina Selatan dengan mempertimbangkan posisi tawar Indonesia yang begitu tinggi bagi Cina dengan menggunakan soft power diplomacy, menggagas dan menyeleggarakan dialog antara Cina dan negara-negara yang bertikai di Laut Cina Selatan.

Pemanfaatan Sabang sebagai "gerbang masuk" ke Selat Malaka dan Kepulauan Natuna sebagai "gerbang masuk/keluar" menuju Laut Cina Selatan/Selat Malaka akan menjadikan posisi Indonesia tidak saja semakin penting di kawasan namun juga di dunia.

Think Global act Locally,

Rafli Hasan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun