Mohon tunggu...
Rafael Rela
Rafael Rela Mohon Tunggu... Guru - Petani Humaniora

Ayah dari seorang dua anak perempuan bernama Fransiska. Sehari hari bekerja sebagai buruh kantor. menulis merupakan hoby untuk mengisi waktu luang, dimana kesempatan untuk merenung realitas hidup dan berusaha memaknai pesan tersirat dibalik realitas itu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka untuk Tuan Fadli Zon

27 April 2017   23:35 Diperbarui: 28 April 2017   09:00 2653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Satu kekalahan menumbuhkan seribu bunga. Bahwa Ahok Djarot sudah dinyatakan kalah menurut hitung cepat (Quick count) tetapi merekalah yang menjadi pemenang sejati. Kenapa? Karna masyarakat jakarta juga tahu bahwa kekalahan ini adalah hasil dari sebuah proses pertarungan politik  yang menjijikkan, dimana Isu  SARA berhasil dipolitisir.

Yang perlu bapak ingat bahwa kekuasaan itu tidak abadi, namun kejujuran dan integritas itu akan dikenang sepanjang masa. Ahok Djarot sudah membuktikan itu. Mestinya anda berbesar hati mengapresiasi akan kehebatan Ahok Djarot bukan dengan menyindirnya, karna dengan itu masyarakat bisa menilai kualitas dan kemampuan anda sebagai politisi rendahan yang tak punya integritas bahkan mungkin  saja ada penilaian yang paling extrim politisi yang tidak punya isi kepala.

Menang kalah dalam sebuah pertarungan adalah hal yang sangat wajar dan itu pasti terjadi. Hal paling penting adalah merebut kemenagan itu mesti dengan cara cara yang demokratis dan  bermartabat  tidak perlu  menghalalkan segala cara termasuk menjual agama.

Mudah-mudahan anda disadarkan dengan fenomena ini.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun