Mohon tunggu...
Rafly
Rafly Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

HALO nama saya adalah Muhammad rafly dwi saputra bisa dipanggil rafly saya adalah mahasiswa dari UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN jurusan geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi dan Tantangan Pengembangan Komoditas Peternakan di Kecamatan Kertak Hanya

13 Oktober 2024   09:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data tambahan yang diunggah menunjukkan klasifikasi komoditas peternakan di Kecamatan Kertak Hanyar berdasarkan kategori basis dan non basis dari tahun 2018 hingga 2022. Klasifikasi ini sangat penting untuk memahami komoditas mana yang menjadi unggulan (basis) di wilayah tersebut dan mana yang masih dalam tahap pengembangan (non basis). Berikut adalah analisis lebih lanjut:

Komoditas Basis

  1. Sapi: Komoditas sapi mulai menunjukkan potensi sebagai komoditas basis sejak tahun 2021 dan berlanjut hingga 2022. Ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam populasi dan nilai ekonomi sapi di wilayah ini, sehingga dapat menjadi salah satu pilar utama dalam sektor peternakan Kertak Hanyar.
  2. Ayam Buras: Ayam buras mulai menjadi komoditas basis pada tahun 2019 dan terus bertahan hingga 2022. Hal ini sejalan dengan nilai ekonomi yang besar dari ayam buras, menunjukkan bahwa unggas ini telah menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.
  3. Itik: Komoditas itik juga mengalami peningkatan status menjadi basis sejak tahun 2019. Dengan nilai ekonomi yang terus meningkat, itik menjadi komoditas unggulan lainnya yang berkontribusi terhadap perekonomian peternakan di Kertak Hanyar.
  4. Ayam Pedaging: Tahun 2022 menandai perubahan penting ketika ayam pedaging mulai diklasifikasikan sebagai komoditas basis. Mengingat nilai ekonomi yang besar, hal ini menunjukkan bahwa ayam pedaging memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
  5. Kambing: Meskipun hanya pada beberapa tahun tertentu (2019 dan 2021), kambing juga telah menjadi komoditas basis. Ini menunjukkan bahwa kambing memiliki potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi.
  6. Kelinci: Kelinci menunjukkan status sebagai komoditas basis pada tahun 2019 dan 2021. Meski tidak konsisten setiap tahun, kelinci masih memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah ini.
  7. Merpati dan Burung Puyuh: Kedua jenis unggas ini baru masuk dalam kategori komoditas basis pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan permintaan terhadap unggas ini, yang bisa menjadi peluang untuk pengembangan lebih lanjut.

Komoditas Non Basis

Komoditas-komoditas lain seperti kuda, kerbau, domba, babi, dan ayam petelur masih tergolong sebagai non basis selama periode 2018 hingga 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan pada jenis ternak ini masih terbatas dan mungkin memerlukan strategi khusus untuk meningkatkan peranannya dalam ekonomi lokal.

Kesimpulan

Identifikasi komoditas basis dan non basis ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan sektor peternakan di Kecamatan Kertak Hanyar. Komoditas basis seperti sapi, ayam buras, dan itik perlu mendapat perhatian khusus dalam hal pengembangan dan peningkatan produksi, sementara komoditas non basis memerlukan dukungan yang lebih intensif agar bisa ikut memberikan kontribusi yang signifikan.

Alasan Mengapa di tahun 2018 dan 2020 tidak memiliki data ialah bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Kurangnya Pendataan yang Konsisten: Salah satu alasan utama tidak adanya data pada tahun-tahun tersebut mungkin terkait dengan kurangnya pendataan yang konsisten dan menyeluruh dari pihak berwenang. Ini bisa terjadi karena keterbatasan sumber daya atau fokus pemerintah daerah yang mungkin lebih tertuju pada sektor lain pada saat itu.
  2. Perubahan Prioritas Pengumpulan Data: Tahun-tahun tersebut mungkin juga menunjukkan periode di mana terjadi perubahan prioritas dalam pengumpulan data. Misalnya, fokus pemerintah daerah bisa saja beralih ke isu-isu lain yang dianggap lebih mendesak, seperti penanggulangan bencana atau program sosial lainnya, yang menyebabkan pengumpulan data di sektor peternakan terabaikan.
  3. Dampak Sosial dan Ekonomi: Pada tahun 2020, dunia dilanda pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada berbagai sektor, termasuk peternakan. Pembatasan sosial dan gangguan ekonomi akibat pandemi mungkin telah menghambat upaya pendataan secara rutin di lapangan, mengingat adanya tantangan logistik dan kesehatan yang dihadapi oleh petugas.
  4. Ketidaksesuaian Sumber Data: Bisa juga ada ketidaksesuaian atau masalah teknis dalam pengumpulan atau pelaporan data dari lapangan ke pusat data. Misalnya, data yang dikumpulkan mungkin tidak mencapai standar yang diperlukan untuk dimasukkan ke dalam laporan tahunan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan perekonomian sektor peternakan di Kertak Hanyar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.

Lampiran:

Gambar Peternakan Ayam Di Kertak Hanyar
Gambar Peternakan Ayam Di Kertak Hanyar

Gambar Peternakan Kambing di Kertak Hanyar
Gambar Peternakan Kambing di Kertak Hanyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun