Mohon tunggu...
Rafly
Rafly Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

HALO nama saya adalah Muhammad rafly dwi saputra bisa dipanggil rafly saya adalah mahasiswa dari UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN jurusan geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi dan Tantangan Pengembangan Komoditas Peternakan di Kecamatan Kertak Hanya

13 Oktober 2024   09:45 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Peternakan Itik dan Bebek di kertak Hanyar

Potensi dan Tantangan Pengembangan Komoditas Peternakan di Kecamatan Kertak Hanyar: Analisis Ekonomi Berdasarkan Data Komoditas Basis dan Non-Basis

Kertak Hanyar, sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dikenal dengan berbagai potensi alam yang mendukung sektor peternakan. Kecamatan ini memiliki karakteristik geografis yang mendukung kegiatan peternakan, dengan lahan yang cukup luas dan subur, serta iklim yang relatif stabil sepanjang tahun. Kertak Hanyar tidak hanya merupakan pusat kegiatan agraris, tetapi juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam perekonomian lokal melalui sektor peternakan.

Identifikasi Data dan Analisis Konsep Ekonomi di Sektor Peternakan Kertak Hanyar

Dalam mengidentifikasi data sektor peternakan di Kertak Hanyar, penting untuk melihat beberapa aspek ekonomi yang menjadi penentu perkembangan sektor ini. Data yang akan disajikan mencakup populasi ternak, produksi, serta nilai ekonomi yang dihasilkan oleh sektor ini. Analisis akan difokuskan pada bagaimana konsep-konsep ekonomi seperti penawaran dan permintaan, elastisitas, serta kontribusi sektor peternakan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) lokal, mempengaruhi perkembangan sektor peternakan di kecamatan ini.

Data-data ini akan di harapkan bisa membantu kita memahami dinamika sektor peternakan di Kertak Hanyar, serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh para peternak dalam mengembangkan usaha mereka. Dengan analisis yang tepat, kita dapat memberikan rekomendasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor ini.

Analisis Populasi Hewan Ternak di Kertak Hanyar Berdasarkan Data Tahun 2018-2022

Data BPS Kertak Hanyar 2018-2022
Data BPS Kertak Hanyar 2018-2022

Berdasarkan data populasi hewan ternak di Kecamatan Kertak Hanyar selama periode 2018 hingga 2022, terlihat bahwa sektor peternakan di wilayah ini didominasi oleh jenis unggas, khususnya ayam buras, itik, dan ayam pedaging. Jenis hewan ternak lainnya seperti sapi, kambing, kelinci, merpati, dan burung puyuh juga tercatat dalam data, namun dengan jumlah yang jauh lebih sedikit.

Tren Populasi Hewan Ternak

  1. Ayam Buras: Ayam buras menjadi jenis ternak dengan populasi terbesar, mencapai total 192.488 ekor dalam periode 2018-2022. Populasi ini menunjukkan tren yang stabil dari tahun 2019 hingga 2022, dengan peningkatan signifikan pada tahun 2019 (59.670 ekor) dan stabil pada 2021 dan 2022 (66.409 ekor).
  2. Itik: Populasi itik juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dari 21.014 ekor pada tahun 2019 menjadi 36.200 ekor pada tahun 2022. Total populasi itik selama lima tahun ini mencapai 79.995 ekor.
  3. Ayam Pedaging: Pada tahun 2022, ayam pedaging muncul dengan populasi yang signifikan, yaitu 42.000 ekor, yang langsung berkontribusi besar terhadap total populasi ternak pada tahun tersebut.
  4. Hewan Ternak Lainnya: Populasi sapi, kambing, kelinci, merpati, dan burung puyuh masing-masing relatif kecil. Misalnya, sapi hanya berjumlah 80 ekor selama dua tahun terakhir, sedangkan kambing berjumlah 188 ekor. Kelinci dan burung puyuh juga menunjukkan populasi yang kecil, masing-masing hanya 505 dan 235 ekor.

Data BPS di Olah
Data BPS di Olah

Data berikut nya setelah di hitung menunjukkan hasil perhitungan nilai ekonomi populasi hewan ternak di Kecamatan Kertak Hanyar selama periode 2018 hingga 2022. Perhitungan ini didasarkan pada jumlah populasi hewan ternak yang dikalikan dengan faktor waktu (satu tahun) dan jumlah penduduk kecamatan pada tahun tersebut. Berikut adalah analisis lebih mendalam terhadap data ini.

Nilai Ekonomi dari Jenis Ternak Utama

  1. Ayam Buras: Ayam buras menunjukkan kontribusi ekonomi terbesar, dengan nilai mencapai hampir 1 triliun Rupiah pada tahun 2022 (Rp999.458.438.405,00). Nilai ini meningkat signifikan dari tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp835.245.742.500,00. Pertumbuhan nilai ekonomi ayam buras menunjukkan pentingnya unggas ini sebagai komoditas utama dalam perekonomian peternakan di Kertak Hanyar.
  2. Itik: Nilai ekonomi itik juga menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, dari Rp294.148.718.500,00 pada tahun 2019 menjadi Rp342.855.075.145,00 pada tahun 2022. Angka ini memperlihatkan bahwa itik merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki permintaan tinggi di pasaran.
  3. Ayam Pedaging: Ayam pedaging, yang baru tercatat pada tahun 2022, memberikan kontribusi yang sangat besar dengan nilai ekonomi mencapai Rp632.101.890.000,00. Hal ini menunjukkan potensi yang besar dalam sektor ayam pedaging, yang dapat terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang.
  4. Sapi: Meskipun populasi sapi relatif kecil, nilai ekonominya tetap signifikan, mencapai Rp602.001.800,00 pada tahun 2022. Ini menunjukkan bahwa sapi memiliki potensi untuk menjadi salah satu pilar ekonomi dalam sektor peternakan di daerah ini jika dikembangkan dengan baik.
  5. Kambing: Nilai ekonomi kambing juga tercatat cukup besar, terutama pada tahun 2019 dan 2021, dengan nilai masing-masing sebesar Rp1.175.811.000,00 dan Rp1.487.120.960,00. Ini menunjukkan bahwa kambing merupakan komoditas lain yang penting dalam sektor peternakan Kertak Hanyar.

Data tersebut di hitung dengan rumus jumlah ekor hewan pada tahun tersebut di kali hari dalam satu tahun dan kemudian di kali dengan jumlah penduduk kecamatan pada tahun tersebut.

Berikut tabel jumlah penduduk kecamatan kertak hanyar dari tahun 2018-2022

Jumlah Penduduk Kecamatan Kertak Hanyar

Tahun

Jumlah Penduduk

2018

39365

2019

38350

2020

45489

2021

39176

2022

41233

Dan setelah di hitung data tersebut,data tersebut bisa di kelompokkan dalam kelompok basis atau non basis.

Indikator Basis adalah di atas angka 1,dan untuk indikator Non basis yaitu di bawah angka.

Dan berikut  adalah tabel nya

Data Olahan
Data Olahan

Identifikasi Komoditas Basis dan Non Basis di Sektor Peternakan Kertak Hanyar

Data tambahan yang diunggah menunjukkan klasifikasi komoditas peternakan di Kecamatan Kertak Hanyar berdasarkan kategori basis dan non basis dari tahun 2018 hingga 2022. Klasifikasi ini sangat penting untuk memahami komoditas mana yang menjadi unggulan (basis) di wilayah tersebut dan mana yang masih dalam tahap pengembangan (non basis). Berikut adalah analisis lebih lanjut:

Komoditas Basis

  1. Sapi: Komoditas sapi mulai menunjukkan potensi sebagai komoditas basis sejak tahun 2021 dan berlanjut hingga 2022. Ini mencerminkan peningkatan signifikan dalam populasi dan nilai ekonomi sapi di wilayah ini, sehingga dapat menjadi salah satu pilar utama dalam sektor peternakan Kertak Hanyar.
  2. Ayam Buras: Ayam buras mulai menjadi komoditas basis pada tahun 2019 dan terus bertahan hingga 2022. Hal ini sejalan dengan nilai ekonomi yang besar dari ayam buras, menunjukkan bahwa unggas ini telah menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.
  3. Itik: Komoditas itik juga mengalami peningkatan status menjadi basis sejak tahun 2019. Dengan nilai ekonomi yang terus meningkat, itik menjadi komoditas unggulan lainnya yang berkontribusi terhadap perekonomian peternakan di Kertak Hanyar.
  4. Ayam Pedaging: Tahun 2022 menandai perubahan penting ketika ayam pedaging mulai diklasifikasikan sebagai komoditas basis. Mengingat nilai ekonomi yang besar, hal ini menunjukkan bahwa ayam pedaging memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.
  5. Kambing: Meskipun hanya pada beberapa tahun tertentu (2019 dan 2021), kambing juga telah menjadi komoditas basis. Ini menunjukkan bahwa kambing memiliki potensi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kontribusi ekonomi.
  6. Kelinci: Kelinci menunjukkan status sebagai komoditas basis pada tahun 2019 dan 2021. Meski tidak konsisten setiap tahun, kelinci masih memiliki potensi untuk menjadi salah satu komoditas unggulan di wilayah ini.
  7. Merpati dan Burung Puyuh: Kedua jenis unggas ini baru masuk dalam kategori komoditas basis pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan minat dan permintaan terhadap unggas ini, yang bisa menjadi peluang untuk pengembangan lebih lanjut.

Komoditas Non Basis

Komoditas-komoditas lain seperti kuda, kerbau, domba, babi, dan ayam petelur masih tergolong sebagai non basis selama periode 2018 hingga 2022. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan pada jenis ternak ini masih terbatas dan mungkin memerlukan strategi khusus untuk meningkatkan peranannya dalam ekonomi lokal.

Kesimpulan

Identifikasi komoditas basis dan non basis ini memberikan wawasan yang berharga bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan sektor peternakan di Kecamatan Kertak Hanyar. Komoditas basis seperti sapi, ayam buras, dan itik perlu mendapat perhatian khusus dalam hal pengembangan dan peningkatan produksi, sementara komoditas non basis memerlukan dukungan yang lebih intensif agar bisa ikut memberikan kontribusi yang signifikan.

Alasan Mengapa di tahun 2018 dan 2020 tidak memiliki data ialah bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  1. Kurangnya Pendataan yang Konsisten: Salah satu alasan utama tidak adanya data pada tahun-tahun tersebut mungkin terkait dengan kurangnya pendataan yang konsisten dan menyeluruh dari pihak berwenang. Ini bisa terjadi karena keterbatasan sumber daya atau fokus pemerintah daerah yang mungkin lebih tertuju pada sektor lain pada saat itu.
  2. Perubahan Prioritas Pengumpulan Data: Tahun-tahun tersebut mungkin juga menunjukkan periode di mana terjadi perubahan prioritas dalam pengumpulan data. Misalnya, fokus pemerintah daerah bisa saja beralih ke isu-isu lain yang dianggap lebih mendesak, seperti penanggulangan bencana atau program sosial lainnya, yang menyebabkan pengumpulan data di sektor peternakan terabaikan.
  3. Dampak Sosial dan Ekonomi: Pada tahun 2020, dunia dilanda pandemi COVID-19 yang berdampak besar pada berbagai sektor, termasuk peternakan. Pembatasan sosial dan gangguan ekonomi akibat pandemi mungkin telah menghambat upaya pendataan secara rutin di lapangan, mengingat adanya tantangan logistik dan kesehatan yang dihadapi oleh petugas.
  4. Ketidaksesuaian Sumber Data: Bisa juga ada ketidaksesuaian atau masalah teknis dalam pengumpulan atau pelaporan data dari lapangan ke pusat data. Misalnya, data yang dikumpulkan mungkin tidak mencapai standar yang diperlukan untuk dimasukkan ke dalam laporan tahunan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan perekonomian sektor peternakan di Kertak Hanyar dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat setempat.

Lampiran:

Gambar Peternakan Ayam Di Kertak Hanyar
Gambar Peternakan Ayam Di Kertak Hanyar

Gambar Peternakan Kambing di Kertak Hanyar
Gambar Peternakan Kambing di Kertak Hanyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun