Pada suatu hari Siti Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasul perihal malam lailatul qadr. Kata Aisyah, apa yang harus saya katakan apabila saya mengetahui waktu datangnya malam lailatul qadr wahai Rasulullah ? Rasul pun menjawab pertanyaan Istri kesayanganya tersebut:
“ قُولِى : اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى”
Artinya kurang lebih seperti ini “ katakanlah : Wahai Tuhan sesungguhnya engkau maha pengampun, engkau suka mengampunkan, maka ampunilah aku”.
Itulah potret keluarga Rasul dan Siti Aisyah yang selalu dibimbing Allah Swt dalam rumah tangganya. Akan tetapi, keduanya tetap menyambut ampunan Tuhan menjelang malam lailatul qadr dengan antusias . Bagaimana dengan keluarga kita? Apakah sudah mempersiapkan diri untuk menyambut malam lailatul qadr tersebut?
Dari jawaban Rasul tersebut kita ketahui bahwa saat malam lailatul qadr nanti, kita harus senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. Itulah mengapa Rasul senantiasa bersungguh-sungguh mempersiapkan diri menyambut malam tersebut.
Karena, pada saat malam itu datang, ia akan membawa rahmat dan ampunan Tuhan yang sangat besar yang akan diberikan pada hamba-Nya yang terpilih.
Melalui kisah Rasul dan Siti Aisyah di atas, semestinya saat ini kita harus lebih banyak menggiatkan diri beribadah kepada Allah Swt di bulan ramadan, terutama di sepuluh hari terakhir ramadan nanti.
Anehnya, kita terlalu disibukkan dengan perbedaan pendapat mengenai kapan waktu datangnnya lailatul qadr. Sementara Rasul terus mengencangkan ikat pinggangnya untuk menghidupkan tiap-tiap malam ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H