Ketuju, penolakan RUU Ominibus Law Cipta Kerja ditengarai minimnya kualitas daya baca rakyat. Begini, jika rakyat dipaksa untuk memahami arah berfikir para pemangku kepentingan, buruh tidak belajar perancangan peraturan perundang-undangan. Buruh kerjanya bukan kuliah di fakultas hukum, mereka dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup agar bisa makan dengan gaji seadanya.
Semua masalah yang terjadi membuat "syaraf pergerakan" ini bergeser dari diplomatis ke demonstrasi. Kalau begini kondisinya, diam rasanya tidak cukup, menulis seperti ada yang tidak lengkap, mambaca masih dirasa sangat kurang. Kalau kita turun ke jalan, bagaimana?