Mohon tunggu...
Muhammad Rafiq
Muhammad Rafiq Mohon Tunggu... Jurnalis - Bersahabat dengan Pikiran

Ketua Umum Badko HMI Sulteng 2018-2020 | Alumni Fakultas Hukum Universitas Tadulako | Peminat Hukum dan Politik | Jurnalis Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Katanya

15 Oktober 2017   04:28 Diperbarui: 15 Oktober 2017   04:52 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Begini, maksud saya, kita-kita yang biasa aksi. Paling-paling hanya 20 orang atau 30 orang saja. Padahal, jumlah mahasiswa di sini sekitar ribuan orang."

"Iya juga sih." Jawab Putri sambil menggaruk-garuk jilbabnya.

Apatisme saat ini bukan lagi hal baru. Meskipun demikian, satu hal yang patut disyukuri masih ada generasi beberapa yang masih mau menghidupkan gerakan mahasiswa ditengah derasnya arus apatisme itu.  Belum lagi masalah kampus jadi kendala. Dosen-dosen tidak lagi simpatik dengan gerakan satu ini. Mendingan aktif kuliah, masih kelas dan raih nilai A. Kalau begini modelnya, ganti saja sebutan kuliah menjadi sekolah, lalu kata Maha diperkecil jadi mahaSiswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun