Mohon tunggu...
Money

Tambang dan Kesejahteraan Rakyat

9 November 2016   22:59 Diperbarui: 12 November 2016   08:43 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengetahuinya, saya akan mencoba untuk menganalisis salah satu program pemerintah Indonesia terkait dengan perlindungan sosial. Program perlindungan sosial yang sering diperbincangkan publik salah satunya adalah BPJS. Program asuransi kesehatan yang diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil (PNS), tentara, dan rumah tangga miskin ini,  pada tahun 2016 pemerintah memberikan anggaran 5,05 % dari APBN untuk program fungsi kesehatan, dan BPJS termasuk salah satunya. 

Jika dibandingkan dengan Swedia, Indonesia masih terpaut jauh soal penggelontoran dana anggaran yang dikeluarkan untuk program asuransi kesehatan. Itupun Indonesia hanya sebagian warga saja yang mendapat pelayanan secara gratis. Bahkan pada tahun 2015 program BPJS mengalami defisit sebesar 5,85 triliun dan diperkirakan tahun ini mencapai lebih 7 triliun. Itulah yang kemudian menjadi problem kesejahteraan bagi Indonesia, tidak berjalannya program – program perlindungan sosial dikarenakan minimnya anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pendanaan program tersebut dan banyak program yang mengalami defisit sehingga indicator kesejahteraan sulit dicapai dan Negara jauh dari kata sejahtera.

Bagaimana Solusinya ?

Dengan memanfaatkan hasil tambang emas Freeport di Papua (sudah dikuasai pemerintah Indonesia) problem minimnya anggaran dan defisit pendapatan akan bisa diatasi dengan mudah. Mengapa mudah ? sebab dengan laba per tahun sebesar 24,8 triliun (tahun 2009) akan menambah pemasukan kas Negara sehingga meningkatkan APBN yang kemudian direspon dengan bertambahnya anggaran – anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk program – program perlindungan sosial seperti BPJS dan beberapa program lain, bahkan dengan nominal tersebut dapat menutup defisit dari program – program pemerintah tak terkecuali BPJS.

Sebagai permisalan saja, apabila selama 5 tahun kedepan kepemilikan Freeport di tangan pemerintah Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi Negara yang sejahtera seperti Denmark dan Swedia. Coba kita hitung berapa surplus pendapatan yang diperoleh dari tambang emas Freeport untuk pendapatan Negara selama 5 tahun kedepan, jika per tahun labanya 24,8 triliun maka selama 5 tahun kas Negara akan mendapat surplus 124 triliun, sungguh nominal yang fantastis bukan? padahal ini baru satu pertambangan saja belum yang lainnya. Surplus pendapatan Negara tersebut bahkan hamper separo dari rata – rata pendapatan nasional per tahun dan sekali lagi ini hanya dari satu pertambangan milik asing yang apabila dikelola pemerintah Indonesia. Dengan surplus pendapatan tersebut mungkin pemerintah Indonesia bisa menambah program – program perlindungan sosial lainnya dengan diberikan secara cuma cuma seperti halnya Denmark dan Swedia, sehingga indeks kebahagiaan akan meningkat dan Indonesia termasuk dalam kategori Negara yang sejahtera.      

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun