Perekonomian global adalah hal tidak bisa dihindarkan oleh karena itu sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara (Astuti & Fitri, 2022). Proses meningkatkan dan mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, seperti meningkatkan kesempatan kerja, kualitas hidup, redistribusi pendapatan, dan pendapatan per kapita, disebut pembangunan ekonomi. Sejumlah faktor internal dan eksternal memengaruhi dunia usaha Indonesia. Faktor internal termasuk kebijakan pemerintah, permodalan, sumber daya manusia, dan kondisi ekonomi global, serta prasarana dan sarana pendukungnya. Perdagangan internasional dan nilai tukar sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kebijakan perdagangan yang mendorong ekspor dan mengurangi hambatan impor dapat meningkatkan daya saing ekspor dan pertumbuhan ekonomi, dan nilai tukar yang kompetitif juga dapat meningkatkan daya saing ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, melakukan analisis yang spesifik dan menyeluruh pada suatu negara sangat penting untuk lebih memahami dampak yang terjadi pada negara.
Jika kita melihat saat ini pendapatan per kapita, tingkat pengangguran, akses ke pendidikan dan layanan kesehatan, dan kualitas hidup secara keseluruhan adalah beberapa indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat. Indikator-indikator ini sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang dan perdagangan internasional. Jika nilai tukar stabil dan cenderung menguat, daya beli masyarakat dapat meningkat, sehingga kesejahteraan secara keseluruhan juga meningkat. Namun, ketidakpastian ekonomi dapat menyebabkan investasi, konsumsi, dan pada akhirnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Perdagangan internasional terjadi ketika dua negara melakukan transaksi komersial yang harus disetujui oleh kedua negara dan memungkinkan suatu negara untuk fokus memproduksi barang dan jasa dengan harga lebih rendah ini merupakan salah satu keuntungan perdagangan internasional, menurut Fitriani (2019). Teknologi, sumber daya alam, kebutuhan, dan harga dapat memengaruhi perdagangan internasional. Terlepas dari fakta bahwa perdagangan internasional sudah ada sejak lama, efeknya terhadap masalah ekonomi, sosial, dan politik baru muncul selama beberapa abad terakhir. Perdagangan internasional berdampak pada industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional. Dan akan membuat kedua negara tersebut akan meningkat kesejahteraannya dan mampu bersaing pada perdagangan internaisonal,
Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa nilai impor dan ekspor Indonesia akan menurun pada tahun 2023. Dalam hal ini, nilai ekspor pada tahun 2023 mencapai US$258,82 miliar, turun 11,33% dari tahun ke tahun atau tahun ke tahun. Kinerja ekspor migas dan nonmigas menurun; pada tahun 2023, ekspor nonmigas turun 11,96% (yoy) menjadi US$242,89 miliar, dan ekspor migas turun 0,47% (yoy) menjadi US$15,92 miliar. Selanjutnya, nilai impor turun 6,55% (yoy) pada tahun 2023 menjadi US$221,88 miliar. Impor migas dan nonmigas juga mengalami penurunan. Secara khusus, impor migas turun 11,35% (yoy) menjadi US$35,83 miliar, dan impor nonmigas turun 5,57% (yoy) menjadi US$186,05 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus US$36,93 miliar pada tahun 2023.
Dari data diatas kita bisa lihat bahwa nilai perdangangan internasional Indonesia berfluktuasi selama 10 tahun terakhir ini menandakan bahwa perdagangan internasional berpengaruh terhadap kesejahteraan negara dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dan perlu kita bahas bahwa faktor apa saja yang membuat berfluktuasi dan bagaimana kondisi kesejahteraan negara ketika perdagangan internasional tidak stabil.
Perdagangan internasional memiliki beberapa dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan di Indonesia:
1. Peningkatan Akses ke Barang dan Jasa: Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat mengimpor barang dan jasa yang tidak diproduksi secara efisien di dalam negeri atau tidak tersedia sama sekali. Hal ini dapat meningkatkan keberagaman produk yang tersedia untuk konsumen dan memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
2. Peningkatan Pendapatan dan Kesempatan Kerja: Ekspor produk-produk unggulan Indonesia ke pasar internasional dapat meningkatkan pendapatan negara serta memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat, terutama di sektor-sektor ekspor seperti pertanian, perikanan, dan manufaktur.
3. Transfer Teknologi dan Pengetahuan: Melalui perdagangan internasional, Indonesia dapat memperoleh akses terhadap teknologi baru dan pengetahuan yang dapat meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk domestik.
4. Stabilitas Ekonomi: Keterlibatan dalam perdagangan internasional dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungannya terhadap pasar domestik yang mungkin volatil atau terbatas. Ini dapat membantu menciptakan stabilitas ekonomi jangka panjang.
Namun demikian, perdagangan internasional juga memiliki tantangan, seperti persaingan yang ketat dari produk-produk impor yang dapat mengancam industri dalam negeri dan kemungkinan tergantung pada harga komoditas global yang fluktuatif. Oleh karena itu, kebijakan perdagangan yang bijaksana dan strategi diversifikasi ekonomi penting untuk mengoptimalkan manfaat dari perdagangan internasional bagi kesejahteraan Indonesia secara keseluruhan.
Ketika kondisi perdagangan internasional berfluktuasi, negara seperti Indonesia dapat mengalami berbagai dampak yang mempengaruhi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Berikut penjelasan mengenai dampak tersebut:
1. Dampak pada Ekspor dan Impor: Ekspor: Fluktuasi dalam perdagangan internasional dapat menyebabkan ketidakpastian dalam permintaan untuk produk ekspor Indonesia. Misalnya, jika negara mitra dagang mengalami resesi, permintaan mereka terhadap produk ekspor Indonesia dapat menurun, yang pada gilirannya dapat mengurangi pendapatan ekspor. Impor: Perubahan harga barang impor dapat mempengaruhi biaya produksi dalam negeri, terutama jika barang-barang tersebut merupakan bahan baku penting untuk industri lokal. Misalnya, kenaikan harga minyak atau bahan baku lainnya dapat meningkatkan biaya produksi dan harga barang-barang di pasar domestik.
2. Dampak pada Nilai Tukar: Fluktuasi dalam perdagangan internasional sering kali berhubungan dengan perubahan dalam nilai tukar mata uang. Jika ekspor menurun atau impor meningkat secara signifikan, nilai tukar rupiah dapat terdepresiasi. Depresiasi mata uang dapat membuat impor lebih mahal dan mempengaruhi harga barang-barang dalam negeri.
3. Dampak pada Pekerjaan dan Pendapatan: Industri yang bergantung pada ekspor mungkin harus mengurangi produksi atau bahkan memberhentikan pekerja jika permintaan internasional menurun. Ini dapat meningkatkan tingkat pengangguran dan mengurangi pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor-sektor tersebut.
4. Dampak pada Inflasi: Fluktuasi perdagangan internasional dapat menyebabkan inflasi jika biaya impor meningkat atau jika pasokan barang impor terganggu. Inflasi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan mempengaruhi kesejahteraan terutama bagi kelompok berpendapatan rendah.
5. Dampak pada Pertumbuhan Ekonomi: Ketidakpastian dalam perdagangan internasional dapat mengurangi investasi domestik dan asing di Indonesia. Pengurangan investasi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menghambat pembangunan infrastruktur serta sektor-sektor lainnya yang penting untuk perkembangan ekonomi jangka panjang.
6. Dampak pada Kebijakan Pemerintah: Pemerintah mungkin perlu mengambil langkah-langkah kebijakan untuk menstabilkan ekonomi saat perdagangan internasional berfluktuasi. Ini dapat mencakup intervensi dalam pasar valuta asing, penyesuaian tarif impor/ekspor, atau pemberian insentif kepada industri lokal untuk meningkatkan daya saing.
Secara keseluruhan, fluktuasi dalam perdagangan internasional menuntut respon yang bijak dari pemerintah dan pelaku ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang adaptif dan diversifikasi ekonomi dapat membantu mengurangi dampak negatif dari fluktuasi tersebut.
 Melihat pembahasan diatas bahwa dapat disimpulkan perdagangan internasional mempengaruhi kesejahteraan suatu negara terutama Indonesia karena di dalamnya terdapat banyak faktor seperti suku bunga, inflasi, dan ekspor impor. Karena jika melihat dari data yang ada menunjukkan bahwa perdagangan internasional atau ekspor impor menunjang perkeonomian Indonesia setelah konsumsi rumah tangga ini menandakan bahwa perdagangan internasional berkaitan erat dengan kesejahteraan di Indonesia. Perusahaan di Indonesia bergantung pada ekspor dan impor karena pasar valas memudahkan transaksi ini. Dalam transaksi ekspor, mereka menerima pembayaran dalam mata uang asing, yang kemudian dapat dijual di pasar valas untuk mendapatkan rupiah. Dalam transaksi impor, mereka membayar dalam mata uang asing, yang kemudian dapat dibeli di pasar valas untuk mendapatkan rupiah yang dimana hal itu akan bersaing dengan negara lain dan mampu meningkatkan perekonomian sehingga kesejahteraan negara Indonesia naik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H