Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya waktu masyarakat karena telah dihabiskan di ladang. Seperti yang diketahui bahwasannya mayoritas masyarakat Desa Argosari bermata pencaharian sebagai petani sehingga sebagian besar waktunya dihabiskan di ladang dan cukup sulit menyesuaikan waktu untuk melakukan pelatihan pengembangan produk olahan komoditas lokal.Â
Selain itu, kurangnya alat untuk proses produksi juga menjadi faktor rendahnya kemauan masyarakat untuk mengelola komoditas lokal menjadi bahan pangan siap santap. Hal tersebut dipengaruhi oleh harga alat yang cukup mahal dan rendahnya keterampilan masyarakat dalam mengoperasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H