Setelah beberapa jam berjalan (mungkin satu jam lebih dengan beberapa kilo), kami memutuskan untuk mendirikan camp dan melanjutkan perjalanan saat sinar matahari telah cukup untuk membakar kulit kami.
Sialnya, kami membawa tenda A dan harus mencari kayu pancang untuk bisa mendirikan tenda. Para lelaki pun menebang pohon di malam itu agar tenda kami dapat berdiri. Sementara kami para cewek, menunggu sambil duduk dan sempat memejamkan mata beberapa menit. Satu pelajaran yang benar-benar harus direkam di kepala: Jangan Ulangi Membawa Tenda A ke Gunung. It will troublesome!
Setelah para lelaki itu berjuang dan bercucuran keringat untuk mendirikan tenda, tibalah saatnya kami untuk beristirahat.
Udara kebebasan terlalu kejam malam itu yang memaksa saya harus memakai celana dua lapis. Tak sampai di situ. Kami pun harus berdempet-dempetan tidur di dalam tenda. Ada sembilan orang cewek di satu tenda tersebut. Belum lagi tas carrier yang besarnya melebihi badan gue itu harus juga ikut tidur bersama kami dalam satu tenda. Dan istirahat pun dimulai.
***
Setelah tidur beberapa jam, matahari pun malu-malu menampakkan diri. Sudah ada yang bangun sebelum gue dan kemudian memasak nasi.
Â
Kak icha dan kak (aku lupa namanya)
Â