Mohon tunggu...
rafika surya bono
rafika surya bono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

seorang Madridista yang mencintai sastra dan peduli negara, katanya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Marapi dan Bunga Abadi, Keberanian Tanpa Restu

7 Agustus 2015   08:53 Diperbarui: 7 Agustus 2015   08:53 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan gue hanya diam. 

"lah. kalau lai minta izin aman mah," lanjut Bg Riski.

What the hell!

Setelah Bg Riski berkata seperti itu, ada gemuruh yang menghantam hati gue. Bagaimana tidak. Bg Riski bilang "Kalau lai minta izin aman mah,"

Lah, gue yang ga minta izin ini apa kabar?

Kemudian gue berdoa ekstra kepada Yang Punya Gunung Marapi.

Dan perjalanan pun dimulai dengan perasaan "Oke. Apapun yang terjadi di sana, ini pilihan gue. Lanjutkan,, atau mati di tempat." gue mencoba meyakinkan diri sendiri.

Kami berjalan dalam gelap di bawah cahaya langit yang dipancarkan bulan dan bintang, dan tentu dengan cahaya senter yang kami bawa. kami berjalan perlahan, menolong satu sama lain, juga saling mengingatkan.  Malam itu saya sedikit tidak percaya dengan medan yang kami lalui. Saya pernah membayangkan mendaki gunung seperti yang di film-film. Butuh tali atau semacamnya untuk naik. Butuh alat bantu tertentu. Ternyata hal itu belum dibutuhkan. Karena mendannya tidak terlalu berat dan jalannya sudah pasa.

Sebelumnya saya sering mendengar senior bilang "kalau marapi aman mah. jalannyo lah pasa, medannyo ndak barek bana lo do,"

Saat itu hati saya berkata: "Dek lah baliak tu yo bisa ngecek mode itu. Sadonyo tu nampak mudah kalau alah siap malakuannyo, kami nan alum nyak ma maraso aman," hehehe maap yaa :D

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun