Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi.
Sebagai pengantar marilah kita refleksikan pemahaman terhadap agama Islam. Kita mengetahui bahwasanya Islam menjadi agama yang universal sehingga dapat dianut bagi siapapun di bumi ini. Adanya sifat universal tersebut menjadi sebuah kewajiban bagi manusia dalam mengemban amanah sebagai Khalifah (bukan khilafah) untuk mensyiarkan syariat baik kepada sesamanya maupun mentadaburri alam semesta. Maka diperlukan suatu instrumen yang komunikatif dan metode yang tepat, hal inilah yang kemudian disebut dakwah. Tetapi, di artikel ini kita tidak hanya berbicara soal dakwah melainkan juga hakikat dan persepsi dakwah melalui kajian filsafat.
APA ITU FILSAFAT DAKWAH?
Filsafat dan dakwah adalah dua keilmuan yang berbeda tetapi saling berkaitan. Secara etimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani (Philo: cinta) dan (Sophia: kebijaksanaan). Jadi, secara garis besar filsafat adalah mencintai sebuah kebijaksanaan. Sedangkan dakwah berasal dari kata - - artinya seruan atau panggilan. Filsafat dakwah adalah cabang ilmu yang mengkaji secara mendalam tentang dasar-dasar, tujuan, metode, dan implikasi dari kegiatan menyampaikan ajaran Islam.
RUANG LINGKUP FILSAFAT DAKWAH
Pada dasarnya, filsafat dakwah terdiri dari empat ruang lingkup utama:
1. Manusia, sebagai pemberi dakwah (da'i) maupun penerima dakwah (mad'u).
2. Agama Islam, sebagai sumber rujukan atau pesan dalam dakwah.
3. Allah SWT, sebagai Dzat utama yang menurunkan agama Islam sekaligus menentukan proses dakwah.
4. Lingkungan, sebagai tempat terjadinya interaksi dalam berdakwah.