Media sosial, dengan jangkauanya yang luas dan aksesibilitasnya yang mudah, telah menjadi medan pertempuran ideologi yang baru.
meskipun menawarkan manfaat konektivitas dan informasi yang tak terbatahkan, platform-platform ini juga dimanfaatkan secaraÂ
efektif oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menyebarkan propaganda, merekrut anggota baru, dan memobilisasi kekerasan.
penggunaan media sosial untuk penyebaran ekstremisme ini merupakan ancaman serius terhadap keamanan global dan stabilitas
sosial.
salah satu cara utama ekstremis memanfaatkan media sosial adalah melalui penyebaran propaganda. algoritma platform yang dirancan
g untuk memaksimalkan keterlibatan pengguna, sering kali tanpa mempertimbangkan konteks atau kebenaran informasi, justru memp
erkuat efektivitas propaganda ini.
selain propaganda, media sosial juga berfungsi sebagai alat perekrutan yang ampuh. platform-platform ini memungkinkan kelompokÂ
ekstremis untuk menjangkau individu-individu yang mungkin tidak pernah terpapar ideologi mereka sebelumnya. melalui pesan-pesan
pribadi, grup tertutup, dan forum online,ekstremis dapat membangun hubungan dengan calon anggota, memberikan dukungan emosio
nal, dan secara bertahap menanamkan ideologi mereka.
untuk mengatasi ancaman ini, diperlukan pendekatan multi-faceted. platform media sosial harus bertanggung jawab dalam menanggul
angi penyebaran konten ekstremis di platform mereka, dengan meningkatkan mekanisme moderasi konten dan transparansi algoritma.
pemerintah juga perlu bekerja sama dengan platform media sosial dan organisasi masyarakat sipil untuk mengembangkan strategiÂ
yang efektif dalam melawan penyebaran ekstremisme online.
media sosial telah menjadi platform yang signifikan dalam penyebaran ekstremisme, dimana ideologi radikal dapat dengan mudahÂ
diakses dan disebarkan kepada audiens yang luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H