Mohon tunggu...
DTMC Articles
DTMC Articles Mohon Tunggu... Mahasiswa - Our Vision, We Will Rise Up

Tempat kreator Decagon Twins Media menulis opini, artikel, dll. Pernah menulis opini di Kompasiana dengan akun Rafif2020. Sebelumnya artikel ini diberi nama Rafif Hamdillah Official. Tulisan sebelumnya yang pernah dibuat : https://www.kompasiana.com/rafif20206799/621ac9103179497f34707635/ada-apa-sebenarnya-di-media-sosial-kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garuda Biru, Negeri Abu-Abu

21 Agustus 2024   21:51 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jengah

Lelah

Amarah

Resah

Kesah

Desah

Tayangan membosankan kembali muncul di pelupuk mataku

Saban hari aku takjub dengan Sang Garuda yang baru saja bertengger di Borneo

Ada beda, ada lega saat Sang Merah Putih sudah berkibar kali perdana,

di tengah anjungan anyar nan berselimutkan pohon

Aku ikut bangga dengan gemilangnya tiga laskar penyelamat bangsa di gelanggang dunia

Saat negeriku yang lucu ini hampir hilang asa

Aku ingin momen merdeka ini lebih terasa lagi

Namun semua itu luntur karena kau!

Orang-orang yang tak kunjung habis lakonnya

Aku yang naif ini, cuma lihat siaran yang bukan ranahku sendiri

Aku di perantauan, dan di dekat sana mereka sibuk dengan peruntungan

Menyiapkan gacoan untuk kuasa berikutnya

Aku mana tau, aku pun tak memilih

Entah bisa atau tak, aku pulang, cuma untuk kasih suara seupil untuk negeri

Suaraku cuma remeh, hanya satu angka

Kalau satu itu  jatuh ke kans banyak, aku buat orang menang

Kalau satu itu jatuh ke kans malang, aku buat orang kalah

Aku cuma lihat, tatkala orang mengadu ke pengadil

Putusan sudah ada, disusul aksi lain

Konyol!

Berulah lagi

Siapa memenangkan siapa, siapa mengalahkan siapa

Insan awam politik disuruh memilih mereka

Putusan menguntungkan siapa

Putusan membuntungkan siapa

Revisi menguntungkan siapa

Revisi mencegah siapa

Siapa yang anta, siapa yang prota

Apalagi kalau ujung-ujungnya ke yang namanya "keluarga"

Itu mulu yang disasar

Mereka suka menukangi drama

Kita penontonnya mendaku menderita

Siapa yang peduli?

Ah

Percuma aku berpihak!

Tak cukupkah drama dibalik pesta pilih tiga putra terbaik?

Yang kalau tak digas biar satset bakal dislepet?

~~~

Katanya merdeka, tapi tak dewasa

Demokrasi tak dewasa ini

Sarat kepentingan, minim kebermanfaatan

Kalau dikoyak, dikudeta, digasak, pun salah juga

Demokrasi tak dewasa ini

Didaku masing-masing sipaling untuk negara

Padahal demi kepentingan sendiri

Demokrasi tak dewasa ini

Tak semuanya paham benar!

Mana kejayaan ketenangan kesejahteraan untuk seluruhnya itu, dengan demokrasi?

Kalau orang kata Garuda Biru, daku lebih pilih abu-abu

Daku dah lelah dengan semua drama negeri

Puas dengan prestasi, buas dengan emosi

Urusan pemimpin lima tahun, paling akan begitu lagi

Kalau daku tak bisa memilih, daku takkan memilih

Biarkan, siapa yang menang, daku turuti

Orang kata Garuda Biru

Dengan panji itu

Dia orang kawal pesta baru

Daku tak mau tau

Pokoknya negeri harus adil

Jangan salah pilih orang, jangan dapat orang salah

Lebih parah, kalau semua salah

Abu-abu negeri

Mau bagaimana pun

Aku tetap di sini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun