Mohon tunggu...
DTMC Articles
DTMC Articles Mohon Tunggu... Mahasiswa - Our Vision, We Will Rise Up

Tempat kreator Decagon Twins Media menulis opini, artikel, dll. Pernah menulis opini di Kompasiana dengan akun Rafif2020. Sebelumnya artikel ini diberi nama Rafif Hamdillah Official. Tulisan sebelumnya yang pernah dibuat : https://www.kompasiana.com/rafif20206799/621ac9103179497f34707635/ada-apa-sebenarnya-di-media-sosial-kita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Uang Selalu Jadi Masalah?

16 Agustus 2024   08:07 Diperbarui: 16 Agustus 2024   08:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di satu sisi, persoalan mindset seperti ini perlu dipertanyakan. Namun di sisi lain, pertanyakan mengapa pemerintah sering salah sasaran atau prioritas dalam membelanjakan uang negara. Selain itu pertanyakan mengapa para tikus negara masih banyak berkeliaran, tidak dipaksa mengembalikan curiannya. Mengapa kemiskinan tidak kunjung diatasi dengan baik, padahal kemiskinan bisa menjadi sumber banyak kejahatan?

Semua yang pemerintah lakukan sudah diperhitungkan, 'kan?

Sebaliknya, pertanyakan mengapa kita masih cenderung konsumtif, hanya sebagian yang produktif mencari penghasilan dengan cara inovatif. Pertanyakan diri kita sendiri, apakah bergantung dengan pemerintah atau orang lain  saja sudah cukup untuk mendapatkan sesuap nasi?

Satu hal yang juga patut dipertanyakan, mengapa kita sering menuntut pemerintah agar tidak ambisius memboroskan uang, dengan argumentasi ini dan itu, dengan alasan rakyat masih menderita, sementara tidak banyak orang yang bisa kita bantu, dan sementara ketika mendapatkan uang yang banyak justru bisa habis dalam waktu semalam?

***

Pada akhirnya, melalui tulisan yang sembarangan ini saya berharap semua persoalan ekonomi bisa teratasi dengan bijak. Saya yakin pemerintah kita sudah mempertimbangkan alasan kebijakan dengan pembiayaan selangit--hingga harus berutang-- kalau memang ada urgensinya. Saya berharap pemerintah mengevaluasi semua hal yang menyebabkan persoalan ekonomi dan aspek lainnya yang mendasar tak kunjung terselesaikan, hingga rakyat harus berteriak menderita, memohon kebijaksanaan pemerintah untuk membantu mereka.

Egois memang, kalau hanya memandang kehebatan pemerintah dalam membangun negara, sementara isu-isu kontra tidak dipahami secara utuh dan objektif. Namun bagaimana pula, jika  hal prioritas untuk jangka panjang (katakanlah proyek seperti Ibu Kota Nusantara, yang katanya bisa mengubah mindset dan pembaruan ekonomi) dianggap tidak penting atau bukti penindasan yang baru.

Satu catatan lain, tolong jangan kasih keleluasaan kepada semua pihak yang merugikan negara untuk menikmati lembaran rupiahnya.

Sebagai penutup, 

Jika kita diberikan bantuan berupa uang, dalam waktu sehari bisa habis. Namun jika kita diberikan investasi oleh pemerintah (ilmu, skill, inovasi, fasilitas yang layak), maka kita bisa memanfaatkannya untuk berdikari. Seperti ungkapan, kalau diajarkan untuk mendapatkan atau membeli ikan, ikan itu bisa habis disantap, namun jiak diajarkan cara menangkap ikan, maka kita bisa mendapatkan ikan yang banyak dengan tangan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun