Setelah makan malam, Ari dan keluarganya duduk di teras rumah. Mereka mengobrol dan tertawa bersama.
"Ari," kata ayahnya. "Apakah kamu sudah punya rencana untuk masa depan?"
"Aku masih belum tahu, Ayah," kata Ari. "Aku ingin menghabiskan waktu bersama keluargaku dulu."
"Itu bagus," kata ayahnya. "Nikmati waktumu bersama keluargamu. Nanti, kita akan bicara lagi tentang masa depanmu."
Ari tersenyum. Ia merasa sangat bahagia bisa pulang ke kampung halamannya. Ia merasa seperti pulang ke rumah.
**
Keesokan harinya, Ari bangun pagi-pagi. Ia ingin melihat-lihat kampung halamannya. Ia berjalan-jalan ke pasar, ke sekolahnya dulu, dan ke tempat-tempat lain yang dulu ia sering kunjungi.
Ari bertemu dengan banyak teman-teman lamanya. Mereka senang bisa bertemu kembali. Mereka mengobrol dan tertawa bersama.
Ari merasa senang bisa kembali ke kampung halamannya. Ia merasa seperti menemukan kembali bagian dirinya yang hilang.
Ari sadar bahwa selama ini, ia telah melupakan kampung halamannya. Ia telah terlalu sibuk dengan pekerjaannya di Jakarta.
Ari berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan sering pulang ke kampung halamannya. Ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman-temannya.