Mohon tunggu...
Rafif Ahmad Fadilah
Rafif Ahmad Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membalas Kebaikan dengan Kebaikan

29 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 29 Januari 2024   11:05 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi, Ali tidak putus asa. Dia tetap tegar dan bersyukur atas keselamatan keluarganya. Tanpa diketahui oleh Ali, tetangga-tetangganya yang telah terinspirasi oleh kebaikannya, berkumpul untuk membantu membangun kembali rumahnya.

Ketika Ali melihat bantuan yang mengalir dari tangan-tangan baik itu, air matanya berlinang. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kebaikan yang telah diterimanya.

Pada suatu malam, ketika rumah baru Ali sudah selesai dibangun, dia mengumpulkan semua tetangganya di halaman rumahnya. Dengan suara yang penuh rasa syukur, Ali mengungkapkan terima kasihnya kepada mereka.

"Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya atas segala bantuan dan kebaikan yang telah kalian berikan kepada keluarga saya. Saya percaya bahwa kebaikan selalu diberkati, dan kalian semua adalah bukti nyata bahwa membantu sesama adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Saya berjanji untuk terus menyebarkan kebaikan ini, sebagaimana kalian telah melakukannya kepada saya."

Dalam kisah Ali, kita belajar bahwa kebaikan tidak pernah sia-sia. Ketika bisa membantu orang lain dengan tulus, ketulusan itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang tak terduga. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah sikap yang akan membawa berkah bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun