Tetapi, Ali tidak putus asa. Dia tetap tegar dan bersyukur atas keselamatan keluarganya. Tanpa diketahui oleh Ali, tetangga-tetangganya yang telah terinspirasi oleh kebaikannya, berkumpul untuk membantu membangun kembali rumahnya.
Ketika Ali melihat bantuan yang mengalir dari tangan-tangan baik itu, air matanya berlinang. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kebaikan yang telah diterimanya.
Pada suatu malam, ketika rumah baru Ali sudah selesai dibangun, dia mengumpulkan semua tetangganya di halaman rumahnya. Dengan suara yang penuh rasa syukur, Ali mengungkapkan terima kasihnya kepada mereka.
"Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan untuk mengungkapkan rasa terima kasih saya atas segala bantuan dan kebaikan yang telah kalian berikan kepada keluarga saya. Saya percaya bahwa kebaikan selalu diberkati, dan kalian semua adalah bukti nyata bahwa membantu sesama adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Saya berjanji untuk terus menyebarkan kebaikan ini, sebagaimana kalian telah melakukannya kepada saya."
Dalam kisah Ali, kita belajar bahwa kebaikan tidak pernah sia-sia. Ketika bisa membantu orang lain dengan tulus, ketulusan itu akan kembali kepada kita dalam bentuk yang tak terduga. Membalas kebaikan dengan kebaikan adalah sikap yang akan membawa berkah bagi diri kita sendiri dan orang lain di sekitar kita. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H