Musik klasik merupakan suatu genre musik yang lahir dari budaya eropa pada tahun 1750-1825. Di dalam musik ini terdapat golongan periodisasi tertentu seperti periode klasik, rokoko, romantik dan baroque. Musik klasik sering dianggap genre musik yang mengutamakan keindahan dan memiliki intelektualitas tinggi pada setiap zamannya.
Sejak awal mula musik klasik, biola telah memainkan peran yang sangat menonjol dalam semua musik orkestra. Bahkan, bagian biola memainkan sebagian besar melodi dalam setiap karya musik orkestra klasik.
Biola terkenal sebagai salah satu alat musik yang paling susah dimainkan dan musik klasik memiliki struktur yang lebih kompleks dibandingkan genre musik lainnya serta cenderung memiliki frasa berulang yang lebih panjang, hal ini membuat musik klasik jauh lebih menantang.
Terdapat beberapa lagu klasik yang membutuhkan keahlian dan pengalaman yang banyak untuk memainkannya, berikut adalah beberapa lagu tersebut :
1. Chaconne -- Bach
Chaconne di D minor (dari violin partita No.2) di tulis oleh Johann Sebastian Bach antara tahun 1717 dan 1720. Merupakan salah satu bagian dari komposisinya yang disebut "sonata dan partitas untuk biola solo", Sesuai namanya lagu ini dimainkan secara solo. Beberapa sumber percaya bahwa bach menulis Chaconne sebagai bentuk rasa duka atas kematian istri pertamanya, hal ini membuat pendengar Chaconne merasakaan emosi cinta, amarah, kematian dan ketakutan saat mendengarkannya, Chaconne sendiri merupakan sebuah lagu yang kaya akan emosi.
Hal yang membuat Chaconne terkenal sulit untuk dimainkan salah satunya adalah panjang lagunya. Chaconne memiliki panjang lagu 13 menit yang merupakan 3 kali lebih panjang dari rata-rata panjang lagu pada "sonata dan partitas untuk biola solo", dan pada masa itu ini merupakan salah satu lagu yang panjang untuk dimainkan secara solo sebelum waktu modern.
Chaconne juga memiliki struktur yang kompleks, Chaconne dibuat berdasarkan dengan rangkaian harmonik yang berulang dengan variasi. Dibutuhkan juga penguasaan terhadap teknik bermain biola untuk memainkan Chaconne, hal ini dikarenakan Chaconne memiliki gabungan dari beberapa teknik dalam bermain biola seperti Double Stop, pola bermain bow yang rumit dan memiliki teknik fingering yang rumit, Sehingga menjadikan Chaconne sebagai salah satu lagu yang memiliki tantangan berat dan mungkin ajang untuk menunjukkan keahlian dalam bermain biola.
2. Erlknig - Ernst
Erlknig merupakan lagu yang terinspirasi dari puisi Johann Wolfgang von Goethe, Erlknig pertama kali dikomposisi oleh Franz Schubert pada tahun 1815 dan dikomposisi ulang oleh Heinrich Wilhelm Ernst pada tahun 1854. Puisi Erlknig bercerita tentang legenda jerman tentang peri jahat yang menghantui hutan hitam lalu memikat anak-anak menuju kehancuran.
Erlknig yang dikomposikan oleh Ernst dimainkan oleh seorang solo biola. Hal yang membuat Erlknig susah untuk dimainkan adalah karena Erlknig aslinya diciptakan untuk dimainkan di piano dan ditemani oleh seorang solo vokal karena ini adalah puisi.
Sementara jika dimainkan di biola, seorang pemain biola harus memainkan berbagai macam bagian dari puisi ini seperti ayah, anak, narator, dan erlking. Pemain biola juga harus menginterpretasikan emosi dari masing-masing karakter dengan baik, agar pendengar dapat mendapatkan emosi dari puisi aslinya.
Dari segi teknik saat bermain Erlknig, dibutuhkan teknik fingering yang sangat lihat dan perubahan tempo yang cepat dan berubah-ubah, serta ritme yang kompleks. Selain itu, dibutuhkan juga tangan yang fleksibel karena dibutuhkan gerakan atau peregangan yang besar di fingerboard.
3. Sonata No.6 - Ysae
Sonata no.6 di E Major milik Eugne Ysae, merupakan salah satu lagu dari 6 set lagu dari "6 sonata untuk biola solo, Op. 27". Ditulis pada tahun 1923, tiap sonata ditulis untuk para pemain biola kontemporer Ysae. Sonata No.6 didedikasikan untuk Manuel Quiroga yang pada saat itu merupakan salah satu pemain biola terbaik asal spanyol. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak sekali referensi spanyol dalam komposisi ini.
Hal yang membuat Sonata No.6 susah untuk dimainkan adalah karena tuntutan teknik yang sangat ekstrim, tuntutan teknik ini terdiri dari teknik fingering yang kompleks, pergantian senar yang cepat, teknik bowing yang rumit, lompatan interval yang lebar dan teknik double-stop. Semua teknik dalam lagu ini membutuhkan penguasaan teknik yang baik dan kontrol yang tepat terhadap biola.
Ysae juga memiliki bahasa harmoni yang sangat unik, ini membuatnya susah untuk menafsirkan lagunya dan mengeluarkan emosi dari lagunya. Selain dari segi teknik, dibutuhkan juga konsentrasi yang tinggi agar dapat fokus dalam memainkannya di biola.
4. Last Rose of Summer -- Ernst
"The Last Rose of Summer" merupakan sebuah puisi buatan penyair asal Irlandia, Thomas Moore. Ditulis pada tahun 1805 dan di komposisi oleh Heinrich Wilhelm Ernst pada tahun 1864. "The Last Rose of Summer" terinspirasi dari Rosa 'Old Blush' atau mawar cina.
Alasan mengapa "Last Rose of Summer" yang di komposisikan oleh Ernst susah untuk dimainkan di biola adalah karena aransemen yang kompleks. Selain itu terdapat variasi yang membutuhkan teknik seperti apreggios yang cepat, terdapat banyak double-stop yang membutuhkan koordinasi dan penempatan jari yang tepat, pola bowing yang rumit seperti spiccato & legato, kecepatan dan ketepatan dalam intonasi dan harus mempertahankan melodi yang indah dalam memainkannya membuat lagu ini menjadi salah satu lagu yang susah untuk dimainkan di biola.
5. God Save the King -- Paganini
Niccol Paganini merupakan salah satu virtuoso awal biola, Paganini sudah terkenal dalam menuliskan beberapa lagu biola yang terkenal susah selama masa hidupnya, seperti 24 Caprices. Paganini membuat variasi untuk lagu kebangsaan Britania Raya yaitu "God Save The King" pada tahun 1829 dan terkenal menjadi salah satu musik paling susah untuk dimainkan di biola.Â
Secara aransemen, "God Save the King" memiliki aransemen yang kompleks untuk sebuah lagu nasional. Paganini memasukan teknik-teknik tingkat tinggi seperti pizzicato yang sengat cepat yang membutuhkan ketrampilan dan pengontrolan jari yang tepat, terdapat double-stop yang rumit, dimana para pemain harus memainkan 2 notes yang berada di senar yang berbeda, dan, perpindahan senar yang cepat. Secara struktur variasi yang dibuat oleh paganini, lagu ini membutuhkan arpeggios, spicatto dan harmonik dalam bowingnya. Dibutuhkan semua teknik tersebut dengan mempertahankan melodinya yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H