Mohon tunggu...
Rafif dan Rafi
Rafif dan Rafi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Generasi muda Indonesia

Masih pemula dalam membuat artikel. Generasi muda yang mencoba melek dengan situasi terkini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Cinta untuk Negeri

11 April 2022   18:00 Diperbarui: 11 April 2022   18:03 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

dan keluhan-keluhan lain?

Padahal negara tercinta ini dibangun untuk lintas generasi, bukan hanya untuk yang mendalangi drama saat ini. Bukan hanya yang berkuasa dan yang oposisi saat ini. Bukan hanya untuk yang berdebat hari ini. Semua aset yang ada akan kami warisi. Tidak mungkin warisan yang kami terima adalah yang rusak dan menyedihkan bagi kami.

Tidak mungkin air mata kami akan berderai menyaksikan negara yang kami impikan tidak sesuai dengan harapan kami.

Tanpa mengurangi rasa hormat pada yang lebih tua dari kami,

Sejak kecil kami diajarkan untuk memiliki cita-cita. Kami diajarkan untuk bisa jadi generasi yang baik dan sukses. Agar itu bisa terwujud, kami harus mendapatkan nutrisi bergizi dari negara kami setiap hari. Bukan polemik yang telanjur kami konsumsi setiap hari. Bukan pula ulah oknum sebagian yang mengaku pemuda dan pemudi seperti kami.

Kesuksesan kami di masa depan kelak dapat terwujud jika lingkungan sekitar kami kondusif.

Tanpa mengurangi rasa hormat kami,

Mohon redakan gejolak-gejolak yang masih terjadi. Kebebasan berpendapat itu penting, namun etika dan moral jauh lebih penting. Apel jatuh tidak jauh dari pohonnya. Jika generasi yang lebih tua dari kami memperlihatkan sikap demokratis yang lebih dewasa maka kami akan dapat menikmati demokrasi itu sendiri. Namun bagaimana jika perpecahan antarkalangan dipertontonkan kepada kami?

Tanpa mengurangi rasa hormat kami,

Kepada para pengemban negeri

Tolong jangan wariskan utang negara yang menumpuk kepada kami. Tolong jangan wariskan permasalahan yang rumit pada kami. Tolong bertegas-tegas dengan oknum yang akan merusak masa depan kami. Kami tidak akan sanggup menerima itu semua karena kami yakin tantangan di sana akan menyibukkan kami. Pun di saat ini saja kami harus sibuk dengan masalah kami sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun