Mohon tunggu...
Muhammad RafidRizqullah
Muhammad RafidRizqullah Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hai! Saya Muhammad Rafid Rizqullah yang bersekolah di SMK Negeri 6 Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pelestarian Budaya Melalui Kerajinan Tangan Khas Nusantara di Mal Sarinah

30 Desember 2024   13:37 Diperbarui: 30 Desember 2024   13:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Nama Sarinah (Sumber: Dokumen Pribadi, 27/12/24)

Abstract

The passing of time frequently makes it more difficult to preserve cultural artifacts, especially traditional handicrafts from Nusantara. Through the display and sale of handicrafts at Jakarta's Sarinah Mall, this project investigates cultural preservation initiatives. As a center for regional goods, Sarinah provides a vital stage for craftspeople to showcase their works that capture the diversity of Indonesian culture. Through the use of qualitative research techniques, such as literature reviews and direct observation, this study shows that Sarinah Mall's handicrafts serve as a vehicle for cultural preservation in addition to being commercial goods. These handicrafts' appeal to a wide range of consumers, including foreign visitors, is further increased by design innovations and the use of contemporary materials. In order to preserve the relevance and sustainability of handicrafts, this study emphasizes the significance of community awareness.

Abstrak

Seiring berkembangnya zaman, membawa banyak tantangan dalam menjaga kelestarian budaya, termasuk kerajinan tangan. Penelitian ini membahas upaya pelestarian budaya melalui kerajinan tangan yang dipamerkan dan dijual di Mal Sarinah, Jakarta. Sarinah, sebagai pusat perdagangan produk lokal, menjadi wadah penting bagi pengrajin untuk memamerkan karya mereka yang membawa nilai-nilai khas nusantara dengan kekayaan budaya Indonesia. Dengan metode penelitian kualitatif, melalui observasi langsung dan studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa kerajinan tangan di Mal Sarinah tidak hanya berfungsi sebagai kegiatan jual-beli saja, tetapi juga sebagai medium pelestarian budaya. Inovasi dalam desain dan penggunaan bahan yang diperbarui semakin meningkatkan daya tarik kerajinan tangan untuk berbagai kalangan, termasuk wisatawan internasional. Penelitian ini menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk melestarikan kerajinan tangan agar tetap relevan dan berkelanjutan di era modern.

Pendahuluan

Kian majunya zaman semakin tertinggalnya kebudayaan jika tidak terus dikenang atau dilestarikan. Kebudayaan yang berada di Jakarta terutama di Jakarta Selatan dan Pusat semakin sedikit seiring berjalannya waktu. Semakin berkembangnya zaman semakin banyak inovasi yang diberikan terutama pada kerajinan tangan yang masih bisa dijumpai di Jakarta.

Menurut Siti kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan, kerajinan sering diartikan sebagai suatu seni yang sering disebut sebagai seni kriya (Hotima, 2019, p. 20).

Realisasi dari salah satu cara pelestarian yang sampai saat ini masih dilakukan adalah dengan membuat kerajinan tangan yang bisa dijual dengan nilai yang setara dengan cara pembuatannya, bisa kita lihat dan dapatkan pada mal Sarinah Jakarta yang masih berdiri, kini kerajinan tangan bisa menjadi nilai jual sekaligus sebagai pelestarian budaya yang masih ada di Jakarta.

Pemanfaatan kerajinan tangan yang berada di mal Sarinah menjadi salah satu inovasi yang masih bisa kita jumpai di era modern saat ini, kerajinan tangan bukan hanya menjadi barang-barang yang jadul namun kerajinan tangan dikembangkan dan disesuaikan dengan era sekarang sehingga semua kalangan bisa menikmatinya.

Kerajinan tangan sendiri merupakan teknik pertama, karena sebelum adanya mesin dan alat bantu lainnya, para pendahulu kita yang membuat sesuatu menggunakan tangan mereka sendiri dan itu menjadikan hal yang menarik untuk dibahas. Di satu sisi mengurangnya kerajinan tangan sendiri dikarenakan permintaan pasar yang melimpah namun sumber daya manusianya yang kurang.

Maka dari itu penelitian ini mengangkat topik "Pelestarian Budaya Melalui Kerajinan Tangan Khas Nusantara di Mal Sarinah" yang memiliki target untuk masyarakat lebih paham serta menghargai dan ikut serta melestarikan kerajinan tangan.

Metode

Riset kali ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang pertama menggunakan cara observasi lapangan di mana peneliti akan mewawancarai narasumber dan teknik pengumpulan data yang kedua dengan studi pustaka yaitu memilih bahan bacaan yang berasal dari jurnal, buku, dan lainnya.

Pembahasan

Sarinah didirikan pada tahun 1962 sebagai Department Store tujuannya untuk memberikan tempat kepada para pedagang terutama pada produk lokal, menjadi salah satu berkembangnya ekonomi, dan keperluan rakyat. Produk yang ditawarkan merupakan produk UMKM yang beragam. Tercatat sebagai gedung pencakar langit pertama dan gedung yang memiliki eskalator pertama di Jakarta. Seiring berkembangnya zaman Sarinah sudah pernah mengalami beberapa musibah salah satu contohnya adalah kebakaran dan kebakaran yang paling parah pada tahun 1984. Sarinah mengalami renovasi pada tahun 2020 disebut sebagai renovasi yang sangat maksimal dan tetap menjadi wadah bagi para UMKM serta para pengrajin lokal maupun interlokal.

Seperti pada mal umumnya yang menawarkan pakaian, makanan, minuman, serta kegiatan lainnya, Sarinah memiliki keunikan di mana di sini kalian bisa menemukan berbagai macam kerajinan tangan yang dibuat oleh para pengrajin dari berbagai macam daerah, barang yang ditawarkan juga bermacam-macam, mulai dari peralatan dapur, tempat minum, bahkan sampai tas, selain itu mereka juga memiliki beberapa pajangan-pajangan dinding yang unik-unik. Peneliti memperhatikan barang-barang yang dijual, ada sekitar 3-5 lantai menjual hampir semua buatan lokal sendiri dengan pengemasan dan motif yang unik, barang yang dijual tidak lain tidak bukan adalah pakaian, tas, dan kerajinan tangan.

Pada topik kali ini peneliti ingin membahas mengenai kerajinan tangan yang ada, mulai dari hiasan dinding, wayang, mainan becak, tempat pensil, dan masih banyak lagi. Jika pergi ke sana hal yang bisa dijumpai sehari-hari tersedia di sana, karena sangat beragam, peneliti memperhatikan hiasan dinding yang di jual mulai dari kecil ke besar dengan harga yang bermacam-macam. Peneliti menganggap ini menjadi salah satu bagian dari kontribusi Sarinah yang mengangkat visinya melalui awal pembangunannya yaitu mewadahi UMKM dan juga para pengrajin. Seiring berkembangnya zaman peneliti juga melihat banyak perubahan yang terjadi termasuk penambahan bahan lain seperti bahan akrilik yang dipadukan dengan kayu yang diimplementasikan pada tas kayu yang peneliti lihat, lalu beberapa barang lainnya juga yang terbuat dari kayu dengan diberikan kesan mengkilap seperti menggunakan bahan yang terbuat dari kaca. Lantai 1-2 kita akan diperlihatkan dengan baju-baju atau pakaian-pakaian yang memiliki motif khas nusantara dan pada lantai 3 kita akan diperlihatkan berbagai macam kerajinan tangan yang memiliki kesan khas nusantara ini membuat mall Sarinah sangat mendukung UMKM dan para pengrajin lokal untuk turut serta dalam pelestarian budaya di Jakarta, kita diperkenalkan bukan hanya kerajinan yang dibuat di Jakarta adapun kerajinan tangan lain dari berbagai macam daerah. Di sana juga menjual kerajinan perak, menurut salah satu staff di sana kerajinan perak mempunyai daya jual yang tinggi dan menjadi favorit masyarakat.

Kesimpulan

Peneliti merasa dengan riset yang peneliti lakukan membuka mata peneliti bahwa kita memiliki banyak sekali kekayaan di dalamnya yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan mata pencaharian. Kerajinan tangan yang ada di Sarinah merupakan kerajinan tangan yang berasal dari pengrajin lokal, bukan dari Jakarta saja melainkan dari berbagai macam daerah di Indonesia dan sudah berkembang serta berinovasi menjadi banyak hal seperti contoh-contoh yang telah disebutkan.

Pengaruh positif dari kerajinan tangan ini sendiri bagi masyarakat terutama bagi peneliti, dapat membuka lebih luas lagi wawasan yang kita punya, seberapa banyak keahlian dan barang berharga yang kita miliki yang perlu dilestarikan serta dijaga agar benda-benda ini tidak habis dimakan zaman. Peneliti juga menjumpai beberapa wisatawan asing yang membeli berbagai macam produk yang ditawarkan, itu artinya ada kemungkinan besar kerajinan yang dibuat bisa dikenal di kancah internasional.

Namun demikian, kita juga perlu menjaga kerajinan tangan yang kita miliki saat ini, karena kita harus berhati-hati terhadap faktor-faktor seperti plagiasi atau pengambilan hak pengrajin yang disalah gunakan lain, itu sebabnya kita harus lebih membuka mata kita untuk lebih bisa mengontrol diri kita dan menggunakan kerajinan tangan sesuai pada tempatnya.

Penulis: Muhammad Rafid Rizqullah

Institut Seni Indonesia Surakarta Program Studi Film dan Televisi  

Referensi

Hotima, S. H. (2019). SOSIALISASI PEMANFAATAN KERAJINAN TANGAN MENGGUNAKAN STIK ES KRIM. Pelita Ilmu, 2(2), 19--26. https://jurnal.stiapembangunanjember.ac.id/index.php/pelitailmu/article/download/169/175

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun