Metode
Riset kali ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang pertama menggunakan cara observasi lapangan di mana peneliti akan mewawancarai narasumber dan teknik pengumpulan data yang kedua dengan studi pustaka yaitu memilih bahan bacaan yang berasal dari jurnal, buku, dan lainnya.
Pembahasan
Sarinah didirikan pada tahun 1962 sebagai Department Store tujuannya untuk memberikan tempat kepada para pedagang terutama pada produk lokal, menjadi salah satu berkembangnya ekonomi, dan keperluan rakyat. Produk yang ditawarkan merupakan produk UMKM yang beragam. Tercatat sebagai gedung pencakar langit pertama dan gedung yang memiliki eskalator pertama di Jakarta. Seiring berkembangnya zaman Sarinah sudah pernah mengalami beberapa musibah salah satu contohnya adalah kebakaran dan kebakaran yang paling parah pada tahun 1984. Sarinah mengalami renovasi pada tahun 2020 disebut sebagai renovasi yang sangat maksimal dan tetap menjadi wadah bagi para UMKM serta para pengrajin lokal maupun interlokal.
Seperti pada mal umumnya yang menawarkan pakaian, makanan, minuman, serta kegiatan lainnya, Sarinah memiliki keunikan di mana di sini kalian bisa menemukan berbagai macam kerajinan tangan yang dibuat oleh para pengrajin dari berbagai macam daerah, barang yang ditawarkan juga bermacam-macam, mulai dari peralatan dapur, tempat minum, bahkan sampai tas, selain itu mereka juga memiliki beberapa pajangan-pajangan dinding yang unik-unik. Peneliti memperhatikan barang-barang yang dijual, ada sekitar 3-5 lantai menjual hampir semua buatan lokal sendiri dengan pengemasan dan motif yang unik, barang yang dijual tidak lain tidak bukan adalah pakaian, tas, dan kerajinan tangan.
Pada topik kali ini peneliti ingin membahas mengenai kerajinan tangan yang ada, mulai dari hiasan dinding, wayang, mainan becak, tempat pensil, dan masih banyak lagi. Jika pergi ke sana hal yang bisa dijumpai sehari-hari tersedia di sana, karena sangat beragam, peneliti memperhatikan hiasan dinding yang di jual mulai dari kecil ke besar dengan harga yang bermacam-macam. Peneliti menganggap ini menjadi salah satu bagian dari kontribusi Sarinah yang mengangkat visinya melalui awal pembangunannya yaitu mewadahi UMKM dan juga para pengrajin. Seiring berkembangnya zaman peneliti juga melihat banyak perubahan yang terjadi termasuk penambahan bahan lain seperti bahan akrilik yang dipadukan dengan kayu yang diimplementasikan pada tas kayu yang peneliti lihat, lalu beberapa barang lainnya juga yang terbuat dari kayu dengan diberikan kesan mengkilap seperti menggunakan bahan yang terbuat dari kaca. Lantai 1-2 kita akan diperlihatkan dengan baju-baju atau pakaian-pakaian yang memiliki motif khas nusantara dan pada lantai 3 kita akan diperlihatkan berbagai macam kerajinan tangan yang memiliki kesan khas nusantara ini membuat mall Sarinah sangat mendukung UMKM dan para pengrajin lokal untuk turut serta dalam pelestarian budaya di Jakarta, kita diperkenalkan bukan hanya kerajinan yang dibuat di Jakarta adapun kerajinan tangan lain dari berbagai macam daerah. Di sana juga menjual kerajinan perak, menurut salah satu staff di sana kerajinan perak mempunyai daya jual yang tinggi dan menjadi favorit masyarakat.
Kesimpulan
Peneliti merasa dengan riset yang peneliti lakukan membuka mata peneliti bahwa kita memiliki banyak sekali kekayaan di dalamnya yang bisa dimanfaatkan dan dijadikan mata pencaharian. Kerajinan tangan yang ada di Sarinah merupakan kerajinan tangan yang berasal dari pengrajin lokal, bukan dari Jakarta saja melainkan dari berbagai macam daerah di Indonesia dan sudah berkembang serta berinovasi menjadi banyak hal seperti contoh-contoh yang telah disebutkan.
Pengaruh positif dari kerajinan tangan ini sendiri bagi masyarakat terutama bagi peneliti, dapat membuka lebih luas lagi wawasan yang kita punya, seberapa banyak keahlian dan barang berharga yang kita miliki yang perlu dilestarikan serta dijaga agar benda-benda ini tidak habis dimakan zaman. Peneliti juga menjumpai beberapa wisatawan asing yang membeli berbagai macam produk yang ditawarkan, itu artinya ada kemungkinan besar kerajinan yang dibuat bisa dikenal di kancah internasional.
Namun demikian, kita juga perlu menjaga kerajinan tangan yang kita miliki saat ini, karena kita harus berhati-hati terhadap faktor-faktor seperti plagiasi atau pengambilan hak pengrajin yang disalah gunakan lain, itu sebabnya kita harus lebih membuka mata kita untuk lebih bisa mengontrol diri kita dan menggunakan kerajinan tangan sesuai pada tempatnya.