Padahal dalam ajaran Islam, manusia adalah sesuatu yang sangat terpuji, wa laqad karramnaa banii adam.  Pada saat yang sama, tentu saja, kita tidak bisa mendefinisikan kasus LGBT dari sudut pandang hak asasi manusia, karena hal tersebut dapat menyoroti tingkat orang-orang yang sangat terpuji dalam agamanya. Berbagai perilaku menyimpang patut dihindari dengan pendekatan yang berbeda-beda agar seseorang dapat kembali menjadi orang yang sangat dihormati atau  menyelamatkan orang lain dari perilaku menyimpang tersebut.. Dalam moderasi beragama terkait globalisasi maka kita bisa menerima yang sesuai dengan agama dan budaya bangsa dan menolak  atau jika diberitakan secara bijak, ia menyaring sudut pandang, sistem nilai yang tidak sesuai dengan keyakinan dan budaya masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial, mereka ingin hidup bersama dan bekerja sama untuk mencapai kesejahteraan . Suka saling  tolong menolong, saling membantu, saling memberi manfaat antara satu dengan yang lain. Manusia pada dasarnya bersaudara. Kata ukhuwwah terkait dengan makna saudara kandung. Ada istilah ukhuwwah Islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah insaniyyah.
Sikap moderasi dalam beragama harus dipahami dan ditumbuhkembangkan sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan di antara pemeluk agama yang ada di Indonesia. Dimana setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama dan pilihan poltiknya mau saling mendengarkan satu sama lain dan saling menghargai pendapat serta tidak saling menyalahkan antara pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya.
Pemikiran Islam moderat berarti mengedepankan sikap toleran terhadap perbedaan pendapat. Kita harus saling terbuka dalam menerima perbedaan, baik itu berbeda aliran atau berbeda agama. Perbedaan yang ada saat ini tidak menghalangi kita untuk  bekerja sama, mengedepankan prinsip kemanusiaan. Meyakini agama Islam yang benar tidak harus melecehkan agama lain yang ada di Indonesia, sehingga akan terjadilah persaudaraan dan persatuan antara pemeluk agama yang satu dengan yang lainnya sebagaimana yang pernah terjadi di zamannya Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, diperlukan peran para pemuka agama atau tokoh agama dalam menyampaikan pesan pesan agama. Untuk menumbuhkan motivasi kesadaran dalam membentuk sikap beragama yang moderat, maka para pemuka atau tokoh agama harus memposisikan diri sebagai misionaris yang wajib mendakwahkan ajaran agamanya dengan  baik dan mendidik masyarakat  sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran agama masing-masing. Kami berharap setiap umat beragama di Indonesia mempunyai hati nurani untuk mengamalkan ajaran agamanya dengan baik, sehingga Indonesia senantiasa bersatu dan tidak terpecah belah.
Oleh karena itu, perlu dipahami secara jelas pihak-pihak yang menjalankan umat beragama, agar tidak terjadi kesalahpahaman antar umat beragama di Indonesia
Meski berbeda agama, suku, dan ras, kita harus lebih menghargai satu sama lain dibandingkan agama lain.dengan baik, agar terciptanya persaudaraan yang erat dan kehidupan yang rukun diantara satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H