Mohon tunggu...
Rafi Akbar
Rafi Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bermain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Membutuhkan Demokrasi

12 Oktober 2023   08:18 Diperbarui: 12 Oktober 2023   08:28 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejalan dengan kemerdekaan bangsa yang hampir memasuki usia ke-69, masih banyak ditemukan golongan tertentu yang dengan jelas menolak demokrasi dengan berbagai alasan. Segala peraturan perundang-undangan, misalnya yang diterapkan pemerintah, dinilai sangat jauh dari nilai-nilai agama, pemungutan suara seperti itulah yang dianggap tidak etis.

Di dalam dunia politik yang sebenarnya, tak semudah itu untuk mengatakan bahwa hukum di Indonesia adalah salah dan penggunaan demokrasi adalah bentuk yang tidak tepat. Namun kenyataannya, implementasi politik dan demokrasi dalam seluruh aspek kehidupan nasional sangatlah sulit. Semua permasalahan memerlukan prosedur yang sangat rapi dan terorganisir serta  segala informasi yang tidak membanding-bandingkan permasalahan hanya  dari satu sisi saja.

Sebagai mahasiswa, kita bebas untuk bereksplorasi dengan mengetahui berbagai macam konsep politik yang ada pada beberapa golongan. Akan tetapi, jadikanlah jalan itu untuk saling memahami antarindividu. Bukan menjadikannya sebagai jalan untuk menjadi golongan penentang yang dapat menimbulkan memicu perpecahan di Indonesia.         

Bila sistem demokrasi di Indonesia diganti, berarti kita telah meruntuhkan semua perjuangan yang telah digarap oleh pendiri bangsa ini. Misalnya demokrasi digantikan dengan musyawarah. Pikirannya sangat bagus, tetapi Anda harus mengandalkan kenyataan yang ada. Indonesia terlalu besar untuk dipikirkan. Oleh karena itu,  pemilu melalui pemungutan suara akan digunakan untuk menentukan wajah Indonesia masa depan. Namun semuanya kembali lagi pada individu masing-masing. Apakah potret korupsi di Indonesia karena demokrasi ? Jelas tidak! Bukanlah demokrasi yang menjadi alih-alih penyebab buruknya potret Indonesia, tetapi individu-individu yang melakukan tindak buruk itulah yang menyebabkan demokrasi memiliki wajah kotor bagi sebagian rakyat Indonesia.      

Bila tak ada demokrasi mungkinkah negara Indonesia sudah ada sekarang? Bagaimana perjalananya dalam 68 tahun kebelakang ? Atau mungkin tidak ada kehidupan yang merdeka di tengah-tengah rakyat Indonesia seperti sekarang ini, bila demokrasi dicabut. Penyuaraan suara yang menjadi hak bagi siapapun di Indonesia. Kemudian, mengapa hak bersuara itu menjadi milik setiap rakyat? Karena kita adalah negara demokratis. Setiap suara selalu dihargai. Jadi, daripada merugikan martabat kemanusiaan Indonesia, gunakanlah hak-hak tersebut sebaik-baiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun