Secara keseluruhan, demokrasi di Indonesia belum memikirkan kaum lemah dan hanya memikirkan mereka yang kuat di kancah perpolitikan Indonesia. Bagi kaum lemah, demokrasi belum memberikan dampak ekonomi yang positif buat mereka. Inilah yang menjadi tantangan pemerintahan Indonesia yakni bagaimana meratakan demokrasi di Indonesia.
Ini dapat dilakukan dari pejabat-pejabat yang bersifat egois dengan mencuri uang negara untuk kaum lemah. Dalam kaitannya dengan pemenuhan hak asasi manusia, demokrasi memiliki kaitan yang erat dengan pemenuhan hak asasi manusia, karena dengan demokrasi setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat
Ini dapat dilakukan dari pejabat-pejabat yang bersifat egois dengan mencuri uang negara untuk kaum lemah. Dalam kaitannya dengan pemenuhan hak asasi manusia, demokrasi memiliki kaitan yang erat dengan pemenuhan hak asasi manusia, karena dengan demokrasi setiap manusia memiliki hak untuk menyampaikan pendapat, berkumpul, berserikat dan bermasyarakat.
Kalian mungkin pernah mendengar kata-kata "Demokrasi Indonesia keterlaluan" dan kata-kata tersebut sudah  tidak asing lagi bagi kita ketika berbicara tentang demokrasi Indonesia. Tapi benarkah demokrasi di negara kita yang indah ini seperti itu?
Menurut saya, demokrasi di Indonesia sudah keterlaluan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pemilu yang digelar di berbagai daerah  di Indonesia, baik gubernur, penyelenggara negara, maupun kepala desa. Jumlah pemilu di negeri ini bisa dihitung hanya dalam waktu satu minggu, sehingga tidak mengherankan jika  Indonesia menjadi negara  paling demokratis di dunia menurut frekuensi pemilu  Indonesia. . Padahal, penyelenggaraan pemilu sendiri membutuhkan biaya yang cukup besar, sehingga bisa dikatakan negara kita terlalu berani, karena  setiap pelaksanaan kekuasaan pemerintahan dilakukan melalui pemilu.
 Ya, harus diakui  demokrasi  berkembang sangat pesat di negara kita seiring dengan adanya pemilu.
Tetapi pemilu yang dilaksanakan tidak mampu menghasilkan pemimpin atau pejabat atau aktor-aktor politik yang baik yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya aktor politik yang bersalah melakukan tindakan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Di sisi lain, demokrasi kita  juga mempunyai kelemahan akibat pemilu itu sendiri, yaitu dari sudut pandang mayoritas pemilih.penduduknya hidup dalam kemiskinan, pendidikan dan ekonominya yang sangat rendah sehingga tak heran jika suaranya bisa di beli dengan uang.
Jual beli suara dalam pemilu sudah menjadi hal yang wajar dan biasa dalam demokrasi di Indonesia, saya sendiri sudah sangat sering mendengar dari masyarakat bahwa untuk menduduki suatu jabatan kekuasaan, seseorang akan dipilih jika dia mampu membeli suara dari masyarakat "bisa dikatakan suap" dan inilah yang sangat memprihatinkan dan meresahkan dari sistem demokrasi di negara kita ini.
Padahal, yang terpenting dalam demokrasi bukanlah sistem pemilunya, melainkan bagaimana masyarakat mengontrol keputusan politik atau kebijakan pemerintah, baik mendukung nasib bangsa atau tidak. Selain itu, penyelenggaraan pemilu sendiri  lebih banyak merugikan rakyat, karena biaya-biaya yang seharusnya digunakan untuk mensejahterakan rakyat malah terbuang percuma.
Wajah lain demokrasi kita selain  pemilu adalah demonstrasi atau unjuk rasa yang hampir setiap hari diselenggarakan di berbagai tempat. Menurut saya protes itu baik, tapi jangan  bertindak anarkis hingga merusak seluruh ruang publik, dan yang terpenting protes tidak hanya menuntut, tapi menawarkan solusi. Mungkin hanya itu saja yang bisa saya sebutkan tentang wajah demokrasi di negeri kita yang indah ini dan tentunya masih banyak lagi wajah demokrasi di negeri kita yang lain. Banyak hal dalam sistem demokrasi negeri ini yang perlu diperbaiki dan perlu mendapat perhatian khusus dari kita semua.
Hidup di Indonesia berdasarkan sistem demokrasi mempunyai banyak kelebihan dan kekurangan.Bagaimanapun, demokrasi tercipta karena adanya perbedaan-perbedaan di negara merah putih ini. Hal ini tidak berarti bahwa sistem politik lain lebih rendah daripada demokrasi.