Mohon tunggu...
rafiah
rafiah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tupperware (Do Derect Selling)

14 Mei 2016   06:49 Diperbarui: 14 Mei 2016   07:45 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tupperware dipasarkan dengan sistem penjualan langsung atau Derect Selling/Derect Marketing. Derect Selling atau Derect Merketing sendiri merupakan proses penjualan dimana konsumen dan pemasar bertebang dan berada dilebih dari 100 negara di d unia. Dibanyak negara ditengan perusahan derect selling lain Tupperware berhasil menempati posisi atas atau rangking atas. Berkat penemuanya yang gemilang pada tahun 1937 di Amerika dan di kembangkan pada tahun 1946.

Pada tahun 1950an produk Tupperware menjadi madona di kalangan ibu rumah tangga kareana kebutuhan akan mengawetkan makanan sisah yang semakin meningkat. Pasaranpun menunjuk Tupperware sebagai produk yang ramah lingkungan. Selain itu juga cara membeli Tuppeware yang unik membuat masyarakat sekitar tertarik karena pada sat itu Tuperware sendiri tidak di perjual belikan di toko-toko akan tetapi hanya pada saat tuppeware party. Selain itu banyak wanita denganpekerjaan yang berbeda-beda lebih suka membeli makanan yang bisa di bawa pulang, makan restoran yang di beli untuk makan di rumah, juga untuk menyimpan sisa makan yang disimpan untuk jangaka waktu yang lama, juga krispik atau krupuk yang sedang ngetrand saat itu membuat penjulan Tuppeware terus mengalami peningkata yan pesat.

Home Party Tupperware yang dikenal dengan Tuperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Tupperware Party ini merupakan kegiatan demo produk Tupperware dari rumah kerumah cara ini pertama kali dikembangkan oleh Brownie Wise. Kejelihanya memanfaatkan teknologi membuat Tupperrware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Teknologi yang lebih di tonjolkan oleh Tupperware sendiri terletak pada bagian penutup Tupperware (seal) yang memiliki keunggulan tersendiri dibanding produk sejenis lainya. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselengarakan Tupperware parti diseluruh sudut dunia.

Ada alasan lain yang menjadikan produk Tupperware ini menjadi terkenal di kalangan wanitan dan ibu-ibu. Wanita yang identik dengan sikbuk bekerja atau perkantoran yang di gaji pas-pasan bisa mempeoleh omset lebih dari hasil penjulan Tupperware. Ibu-ibu sendiri yang bekerja mengurus rumah tangga dan hanya bergantung dengan penghasilan suami kini menjadi subuk juga dengan adanya Tupperware Party yang bisa membrikan keuntungan yang mungkin lebih besar dari gaji sumi mereka perbulan. Tupperware dalam hal ini menyasar dengan tepat pangsa pasarnya ibu-ibu dan wanita yang pada kenyataanya menyukai perkulpulan seperti pesta dan Tupperware Party ini sangat cocok untuk mereka.

Home Party ini memiliki keunggulan tersendiri bagi penjualan produk Tupperware. Karena Home Party atau Tupperware Party ini di kemas dengan cara yang sederhana dan menyenangkan dalam hal ini “fun” karena dilakukan dengan suasana santai dan  nyaman, konsumen dan pemasar Tupperware bisa langsung saling mengais informasi, memberi tips dan hubungan konsumen memang dirancang untuk jangka panjang sehingga Tupperware Party ini bisa di sebut dengan strategi penjulan yang unik dan cukup berhasil. Tupperware Party ini diadakan bergantian para distibutor Tupperware atau bahasa kerennya adalah Wanita Tupperware (wanita Penjual Produk Tupperware).

Penyelengara Tupperware Party ini nantinya akan mendapat komisi setelah acara selesai sesui dengan bayaknya produk Tupperware yang di jula dan banyaknya tamu yang datang kemudian banyaknya konsumen baru. Srtategi pemberian komisi atau hadiah kepada distributor atau wanita tupperware yang mengadakan party ini menjadikan banyaknya konsumen baru yang juga turt ingin menjadi distributor baru. Tentunya seorang wanita tupperware harus memiliki jaringan perteman dan kenalan yang luas. Satategi ini bisa langsung disebarkan melalui mulut kemulut, rekan-ekan arisan dan lain-lain untuk memperluas jaringan penjulan Tupperware sendiri karenanya stategi penjualan Tuperware bisa juga di sebut dengan (MLM) Multy Level Marketing.

Akan tetapi Tupperware juga memiliki sedikit permasalahan atau kekewatiran, banyak wanita mungin mencapai 50% dari perkiraan Tupperware rata-rata tidak mengetahui bagaimana cara memperoleh Tupperware atau tidak ingin pergi mengahadiri pesta tupperware. Empat puluh persen penjualan tupperware berasal dari masyarakat yang tidak hadir di peasta, tetapi mengirimkan pesanan melalui teman yang hadir. Kebanyakna wanita-wanita yang tidak hadir ini memiliki kesibukan tersendiri dan tekadang jadwal mereka harus bertabrakan dengan jadwal Tupperware Party. Akan tetapi banayk juga wanita yang kurang tetarik dengan produk Tupperware. Kebanyak mereka mengatakan tidak mempunyai waktu untuk Tupperwarean.

 Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang innovatif, berdesain unik dengan warna-warni yang khas, trandy dan menarik. Bahan yang diggunakanpun berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta rama lingkungan bahkan tlah memenuhi ketentuan FDA, EFSA, dan FS sesui dengan komitmenya delam memberi kepusan maksimal kepada semua pencinta dan penggunanya. Selain itu memiliki Tupperware juga menunjukan seberapa trandiseseorang wanita.

Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia pada tahun 1991. PT. Alif Rose di Jakarta merupakan distributor pertama Tupperware dankini sudah lebih dari 91 distributor resmi tersebar diberbagai kota besar diseluruh Indonesia. Tupperware dalam pemasarnya lebih mengedepankan deferensisi produk. Salah satu keunggulan Tuppeware di banding produk lain adalah Tuppeware dapat di daur ulang. Selain keunggulan yang ada pada penutup Tupperware itu perbedaan lain adalah  perbedaan pemasaranya yang Multy level yaitu penjulan langsung melalui penjulan barang lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapat keuntungan dan komisi dari hasil penjulanya. Defensiasi inlah yang ingin di tunjukan Tuppeware dalam penjulanya

Pada tahun 2004 Tuppeware Indonesia mengadakan focus Grup Discussion (FGD) yang melibatkan anak-anak muda. Tupperware juga mengadakan program go campus yang sebelumnya telah dijalankan secara sporadist oleh sejumlah sponsor-shipnya. Didini distributor Tupperware akan memberikan sejumlah penjelasan mengenai keuntungan mengikuti Tupperware. Mulai dari peluang karir, bisnis, dan aktifitas mendukung. Strategi membidik pasar remaja ini diikuti dengan berbagai aktifitas lain. produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan baka untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan. Namun ada satu persamaan yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga. Sekaligus memilih karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun