Mohon tunggu...
rafiah
rafiah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tupperware (Do Derect Selling)

14 Mei 2016   06:49 Diperbarui: 14 Mei 2016   07:45 1606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

TUGAS AKHIR PAPER MARKETING HUMAS

INTEGRATE MARKETING COMMUNICATION

TUPPERWARE (DO DERECT SELLING)

DISUSUN OLEH

Nama   :Rafiah

Nim     :1302055049

Prodi   :Ilmu Komunikasi Reg A

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

PRODI ILMU KOMUNIKASI

TAHUN AJARAN 2015-1016



PENDAHULUAN

Saat ini strategi pemasaran yang populer lebih banyak pada advertaising, seller promotion, hingga interaktif marketing. Sedangkan brand-brand dengan strategi pemasaran derect marketing saat ini terbilang cukup sulit dilakukan apa lagi jika mengginginkan produk menjadi suatu brand yang ternama. Untuk menjadi brand yang terkenal biasanya mudah di capai melalui advertaising. Sedangkan menggunakan derect marketing sedikit sulit. Akan tetapi brand satu ini mampu melecitkan namanya melalui derect marketing di tengah-tengah produkproduk lain yang menggunakan stategi derect ataupun strategi pemasaran lain.

Tupperware merupakan brand mangkok peelastik dengan tutup yang kedap udara. Dalam penjulanya mengunakan derect selling dimana konsumen yang membeli akan mendapat informasi yang dalam mengenai produk melalui penjualan langsung. Mengapa produk Tupperware mwlambung namanya, produk Tupperware sendiri memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki produk plastik lain, mulai dari bahan plasstik yang kuliasnya baik, hingga packegingnya yang cantik dengan warna-wanrna unik.

Stategi pemasaran Tuperware dengan derect selling tenyata berhasil terbukti dengan tetap eksisnya produk tupperware hingga saat ini. Strategi pemasaranya juga hingga kini tidak berubaha derect selling yang edentik membosankan dibalik oleh Tupperware menjadi ajang yang di nantika olehpara konsumen Tupperware. Derect selling di kemas menjadi menarik dengan menjadikan ajang penjulan sebagai pesata. Dalam pesta tersebut konsumen dan pemjul Tupperware memiliki kedekatan inilah mengapa konsumen Tupperware selalu setia. Selain karena Tupperware yang loyal juga karena Tupperware menyediakan wadah yang baikbagi para konsumen setia Tupperware.

Sasaran konsumen Tupperware adalah ibu-ibu atau wanita yang bekerja atau ibu rumah tangga.. Tupperware panda dalam membaca karakteristik konsumenya dan juga mampu merealistiskanya dalam bentuk penjulan yang di senangi konsumen. Diamna konsumen Tupperware tidak hanya membeli akan tetapi juga di tuntut untuk dapat menjul dan memperoleh keuntungan tersendiri. Inilah mengapa Tupperware menang.

PEMBAHASAN

Tupperware Corporation yang berpusat di orlando Amerika Serikat adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk pelastik berkualitas. Produk plastik ini berbentuk produk wadah makanan/minuman yang tebuat dari bahan Polyethylene, produk ini mendukung keperluan rumah tangga. Earl Tupper melahirkan berbagai produk innovatif bertemu langsung (pemasaran langsumg) untuk mendapat respon langsung.Tupperware berkemerek Tupperware. Kelahiranya mempermudah dan memperindah kehidupan ibu rumah tangga di Amerika.

Awalnya Tupperware dijual dan dipasarkan pada tahun 1946 melalui toko dan katalog. Penjualan Tupperware di toko dan katalog tenyata tidak memberi kemajuan penjualan Tupperware. Penjualan di toko dan katalog mempunyai sisi minus bagi produk Tuperware karena keunggulan atau keistimewahan Tuppeware yang terdapat pada penutup atau sealanya yang dapat menahan udaradan kedap udarah dan cairan tidak di jelaskan di toko dan katalog sehingga banyak konsumen yang tidak mengetahuinya.

Penjualan Tupperware dengan di sebarkan di toko-toko dankatalok tidak mebuatnya menjadi prosuk yang dicari meski saat itu produk tupperware memiliki keunggulan yang lebih dibanding produk plastik lain. Tupperware akhirnya memikirkan cara penjulan Tuppeware lain yang mungkin bisa untuk Tupperware. Mereka cara penjulan dengan pendekatan dengan konsumen atau menjual langsung dengan bertemu dengan target konsumen mereka sehingga Tupperware dapat menjelaskan langsung kelebihan Tupperware yang tidak di dapat dari toko dan katalok. Tupperware memilih sasaran pasar wanita atau ibu-ibu yangmungkin membutuhkan produk tapperware untuk menyimpan makan atau mengawetkan makan.

Kemudian penjulan Tupperware ini beralih ke Tupperware party atau Home party yang di pelopori oleh Browni Wish di sini pemasaran Tupperware lebih mengarah ke Derect Selling dan terbukti suskese. Dimana distributor Tupperware dapat memberi penjelasan mendalam mengenai keistimewaahan dan manfaat dari tipa produk Tipperware. Konsumen dengan leluasa mencari info mengenai keunggulan tupperware.

Tupperware dipasarkan dengan sistem penjualan langsung atau Derect Selling/Derect Marketing. Derect Selling atau Derect Merketing sendiri merupakan proses penjualan dimana konsumen dan pemasar bertebang dan berada dilebih dari 100 negara di d unia. Dibanyak negara ditengan perusahan derect selling lain Tupperware berhasil menempati posisi atas atau rangking atas. Berkat penemuanya yang gemilang pada tahun 1937 di Amerika dan di kembangkan pada tahun 1946.

Pada tahun 1950an produk Tupperware menjadi madona di kalangan ibu rumah tangga kareana kebutuhan akan mengawetkan makanan sisah yang semakin meningkat. Pasaranpun menunjuk Tupperware sebagai produk yang ramah lingkungan. Selain itu juga cara membeli Tuppeware yang unik membuat masyarakat sekitar tertarik karena pada sat itu Tuperware sendiri tidak di perjual belikan di toko-toko akan tetapi hanya pada saat tuppeware party. Selain itu banyak wanita denganpekerjaan yang berbeda-beda lebih suka membeli makanan yang bisa di bawa pulang, makan restoran yang di beli untuk makan di rumah, juga untuk menyimpan sisa makan yang disimpan untuk jangaka waktu yang lama, juga krispik atau krupuk yang sedang ngetrand saat itu membuat penjulan Tuppeware terus mengalami peningkata yan pesat.

Home Party Tupperware yang dikenal dengan Tuperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Tupperware Party ini merupakan kegiatan demo produk Tupperware dari rumah kerumah cara ini pertama kali dikembangkan oleh Brownie Wise. Kejelihanya memanfaatkan teknologi membuat Tupperrware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Teknologi yang lebih di tonjolkan oleh Tupperware sendiri terletak pada bagian penutup Tupperware (seal) yang memiliki keunggulan tersendiri dibanding produk sejenis lainya. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselengarakan Tupperware parti diseluruh sudut dunia.

Ada alasan lain yang menjadikan produk Tupperware ini menjadi terkenal di kalangan wanitan dan ibu-ibu. Wanita yang identik dengan sikbuk bekerja atau perkantoran yang di gaji pas-pasan bisa mempeoleh omset lebih dari hasil penjulan Tupperware. Ibu-ibu sendiri yang bekerja mengurus rumah tangga dan hanya bergantung dengan penghasilan suami kini menjadi subuk juga dengan adanya Tupperware Party yang bisa membrikan keuntungan yang mungkin lebih besar dari gaji sumi mereka perbulan. Tupperware dalam hal ini menyasar dengan tepat pangsa pasarnya ibu-ibu dan wanita yang pada kenyataanya menyukai perkulpulan seperti pesta dan Tupperware Party ini sangat cocok untuk mereka.

Home Party ini memiliki keunggulan tersendiri bagi penjualan produk Tupperware. Karena Home Party atau Tupperware Party ini di kemas dengan cara yang sederhana dan menyenangkan dalam hal ini “fun” karena dilakukan dengan suasana santai dan  nyaman, konsumen dan pemasar Tupperware bisa langsung saling mengais informasi, memberi tips dan hubungan konsumen memang dirancang untuk jangka panjang sehingga Tupperware Party ini bisa di sebut dengan strategi penjulan yang unik dan cukup berhasil. Tupperware Party ini diadakan bergantian para distibutor Tupperware atau bahasa kerennya adalah Wanita Tupperware (wanita Penjual Produk Tupperware).

Penyelengara Tupperware Party ini nantinya akan mendapat komisi setelah acara selesai sesui dengan bayaknya produk Tupperware yang di jula dan banyaknya tamu yang datang kemudian banyaknya konsumen baru. Srtategi pemberian komisi atau hadiah kepada distributor atau wanita tupperware yang mengadakan party ini menjadikan banyaknya konsumen baru yang juga turt ingin menjadi distributor baru. Tentunya seorang wanita tupperware harus memiliki jaringan perteman dan kenalan yang luas. Satategi ini bisa langsung disebarkan melalui mulut kemulut, rekan-ekan arisan dan lain-lain untuk memperluas jaringan penjulan Tupperware sendiri karenanya stategi penjualan Tuperware bisa juga di sebut dengan (MLM) Multy Level Marketing.

Akan tetapi Tupperware juga memiliki sedikit permasalahan atau kekewatiran, banyak wanita mungin mencapai 50% dari perkiraan Tupperware rata-rata tidak mengetahui bagaimana cara memperoleh Tupperware atau tidak ingin pergi mengahadiri pesta tupperware. Empat puluh persen penjualan tupperware berasal dari masyarakat yang tidak hadir di peasta, tetapi mengirimkan pesanan melalui teman yang hadir. Kebanyakna wanita-wanita yang tidak hadir ini memiliki kesibukan tersendiri dan tekadang jadwal mereka harus bertabrakan dengan jadwal Tupperware Party. Akan tetapi banayk juga wanita yang kurang tetarik dengan produk Tupperware. Kebanyak mereka mengatakan tidak mempunyai waktu untuk Tupperwarean.

 Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang innovatif, berdesain unik dengan warna-warni yang khas, trandy dan menarik. Bahan yang diggunakanpun berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta rama lingkungan bahkan tlah memenuhi ketentuan FDA, EFSA, dan FS sesui dengan komitmenya delam memberi kepusan maksimal kepada semua pencinta dan penggunanya. Selain itu memiliki Tupperware juga menunjukan seberapa trandiseseorang wanita.

Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia pada tahun 1991. PT. Alif Rose di Jakarta merupakan distributor pertama Tupperware dankini sudah lebih dari 91 distributor resmi tersebar diberbagai kota besar diseluruh Indonesia. Tupperware dalam pemasarnya lebih mengedepankan deferensisi produk. Salah satu keunggulan Tuppeware di banding produk lain adalah Tuppeware dapat di daur ulang. Selain keunggulan yang ada pada penutup Tupperware itu perbedaan lain adalah  perbedaan pemasaranya yang Multy level yaitu penjulan langsung melalui penjulan barang lebih dari satu tingkat, dimana mitra usaha mendapat keuntungan dan komisi dari hasil penjulanya. Defensiasi inlah yang ingin di tunjukan Tuppeware dalam penjulanya

Pada tahun 2004 Tuppeware Indonesia mengadakan focus Grup Discussion (FGD) yang melibatkan anak-anak muda. Tupperware juga mengadakan program go campus yang sebelumnya telah dijalankan secara sporadist oleh sejumlah sponsor-shipnya. Didini distributor Tupperware akan memberikan sejumlah penjelasan mengenai keuntungan mengikuti Tupperware. Mulai dari peluang karir, bisnis, dan aktifitas mendukung. Strategi membidik pasar remaja ini diikuti dengan berbagai aktifitas lain. produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan baka untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan. Namun ada satu persamaan yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga. Sekaligus memilih karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.

 

Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company Of Choice dan Brand Of Choice. Sedangkan misinyanya adlah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi. Tupperware tidak ragu untuk memberikan garansi seumur hidup sesuai pemakaian normal. Artinya Tupperware sangat loyal kepada konsumennya.

Saat ini karena produk Tupperware sendiri sudah banyak diketahui orang. Produk Tupperware juga di ual di supermarket. Dan benar-benar dapat dicapai masyarakat. Penjualan Tupperware juga semakin meningkat. Meski penjulan Tupperware dilakukan di supermarket akan tetapi Tupperware party juga tetap eksis hingga saat ini. Tupperware saat ini menjadi Brand tersendiri di hati ibu-ibu. Tupperware terus menjadi produk yang hinggakini terkenal sebagai produk plastik wadah makan nomor satu terbaik dan menajdikan Tupperware sebagai brand wadah makanan pelastik yang populer. Konsumenyanya pun bervariasi mulai dari yang biasa-biasa saja hingga ibu-ibu pejabat menunjuka bahwa produk Tupperware dipasarkan secara meluas.

KESIMPULAN

Integrate Marketing Communication yang dilakukan Tupperware adalah Derect Selling> atau penjualan langsung diman Tupperware langsung bertemu dengan konsumenny dan menjalin hubungan dengan konsumenya. Mereke mengemas Derect Selling ini atau Derect Marketing ini dengan sebutan Tupperware Party dengan kesan fun dan menarik juga disukai oleh ibu-ibu. Tupperware juga terus berinovasi pada keamasan brandnya dengan warna-warni dan tetap mempertahankan kualitas Tupperware dengan baik. IMC Tupperware tergolong sangat baik terbukti keesisan Tupperware hingga saat in.

PUSTAKA

Cravens, david.W, Pemasaran strategis, edisi 4 jilid 1, Erlangga 1996, hal 234-239

Web Resmi Tupperware www.tupperware.co.id, www.tupperwarebrands.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun