Mohon tunggu...
Rafi
Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa sastra yang tertarik di bidang seni visual

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Vivian Maier: Pengasuh Anak Eksentrik yang Menyimpan Segudang Mahakarya di Kamarnya

13 Juni 2024   16:01 Diperbarui: 13 Juni 2024   16:22 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret diri Vivian Maier pada tahun 1953. FOTO/Maloof Collection and Howard Greenberg Gallery, NY 

Penemuan karya-karya Vivian Maier ini menjadi sebuah fenomena di dunia fotografi. Foto-fotonya yang luar biasa, yang selama ini tersembunyi, dan hampir tenggelam dalam ketidakjelasan, akhirnya dapat dilihat dan diapresiasi oleh publik. Maloof dan Goldstein bekerja sama untuk melestarikan dan mempromosikan karya-karya Maier. 

Mereka mendirikan Maloof Collection, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk melestarikan dan mempromosikan karya-karya Maier. Foto-foto Vivian Maier seringkali dibandingkan dengan karya-karya fotografer jalanan ternama seperti Robert Frank, Diane Arbus, dan Henri Cartier-Bresson. Maier memiliki bakat alami dalam menangkap momen-momen kehidupan sehari-hari dengan cara yang jujur, spontan, dan penuh emosi.

"July 27, 1954. New York, NY". FOTO/Maloof Collection and Howard Greenberg Gallery, NY.

"Maier adalah penyair awal fotografi berwarna," "Anda dapat melihat dalam foto-fotonya bahwa dia adalah pengamat tajam perilaku manusia, momen yang sedang berlangsung, kilasan gerakan, atau suasana ekspresi wajah — peristiwa singkat yang mengubah kehidupan sehari-hari di jalan menjadi wahyu baginya," Tutur Joel Meyerowitz, seorang fotografer profesional.

Maier seringkali memotret orang-orang biasa yang ia temui di jalanan, seperti anak-anak bermain, tunawisma, pekerja, dan ibu rumah tangga. Ia juga tertarik pada detail-detail kecil yang seringkali terlewatkan oleh orang lain, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan interaksi sosial. Ia juga seringkali memasukkan dirinya sendiri ke dalam foto, baik sebagai bayangan atau refleksi, memberikan dimensi tambahan pada karyanya.

"1954. New York, NY". FOTO/Maloof Collection and Howard Greenberg Gallery, NY. 
Foto-foto Maier tidak hanya menampilkan keindahan, tetapi juga kerap kali menampilkan sisi gelap kehidupan, seperti kemiskinan, kesepian, dan ketidakadilan. Namun, foto-fotonya selalu memancarkan empati dan rasa hormat terhadap subjeknya. Ia mampu menangkap esensi kemanusiaan dalam setiap jepretannya, membuat penontonnya terhubung dengan subjek foto secara emosional.

Kontroversi

Kontroversi seputar hak cipta karya Vivian Maier muncul setelah kematiannya pada tahun 2009. Maier tidak meninggalkan surat wasiat atau petunjuk tentang siapa yang seharusnya mewarisi harta bendanya, termasuk foto-fotonya yang berjumlah sangat banyak.John Maloof, yang membeli sebagian besar negatif foto Maier dalam sebuah pelelangan, mengklaim kepemilikan atas karya-karya tersebut dan mulai mengomersialkannya. Namun, klaim Maloof dipertanyakan oleh beberapa pihak, termasuk ahli waris Maier yang tinggal di Perancis.

Permasalahan utama dalam kontroversi ini adalah status hukum karya-karya Maier. Karena Maier tidak pernah mendaftarkan hak cipta atas foto-fotonya, status kepemilikannya menjadi tidak jelas. Beberapa ahli hukum berpendapat bahwa karya-karya Maier seharusnya menjadi milik publik, sementara yang lain berpendapat bahwa hak cipta seharusnya diberikan kepada ahli warisnya.

Beberapa pihak mempertanyakan etika Maloof dalam mengomersialkan karya-karya Maier tanpa izin darinya. Namun, banyak juga yang berpendapat bahwa Maloof telah berjasa dalam menyelamatkan dan memperkenalkan karya-karya Maier kepada dunia, sementara yang lain mengkritiknya karena dianggap mengambil keuntungan dari karya-karya Maier tanpa izin.

Pada akhirnya, kasus ini diselesaikan di pengadilan, namun detail dari kesepakatan tersebut dirahasiakan. Meskipun kontroversi ini masih menjadi perdebatan, karya-karya Vivian Maier tetap diakui dan dihargai sebagai salah satu kontribusi penting dalam dunia fotografi.

Pameran dan Dokumentasi

Karya-karya Vivian Maier kini telah dipamerkan di berbagai galeri dan museum di seluruh dunia, termasuk pameran "Vivian Maier: Anthology" di MK Gallery di Milton Keynes, Inggris, adalah salah satu pameran pertama sekaligus  terbesar yang pernah diadakan untuk memamerkan karya-karya Maier. 

Pameran ini memberikan kesempatan bagi publik untuk melihat secara langsung kehebatan karya-karya Maier dan memahami lebih dalam tentang kehidupan dan visinya sebagai seorang seniman. Pameran ini menampilkan berbagai macam foto Maier, mulai dari potret jalanan hingga foto-foto diri dan lanskap, serta cuplikan film dan rekaman audio yang memberikan wawasan tentang proses kreatif dan pemikirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun