Mohon tunggu...
Rafi NaufalA
Rafi NaufalA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 SUrabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNTAG Surabaya: Mengajar di Sekolah Menggunakan Metode STEAM Lost Part

31 Desember 2021   11:33 Diperbarui: 31 Desember 2021   11:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya :

Penerapan Metode Pembelajaran STEAM Lost Part Untuk Mengoptimalkan Potensi Anak Menjadi Sumberdaya Yang Kompetitif, Kreatif dan Tangguh.

Sidoarjo ( 29/12/2021) -- Suudah 1 tahun pandemi covid-19 yang melanda dunia khususnya Indonesia,salah satu sektor yang terdampak pandemic covid 19 adalah sektor pendidikan dimana anak diharuskan melakukan pembelajaran secara online (Daring). Yang dimana pada saat anak melakukan pembelajaran secara online adalah kurangnya interaksi pada guru dan teman-temannya, . Pada tahun 2021 khasus pandemi covid-19 sudah berangsur menurun, ada beberapa sektor yang sudah diperbolehkan untuk melakukan kegiatan. Di sektor pendidikan sudah mulai berjalan tapi tetap melakukan protokol kesehatan dan membagi waktu jam pelajaran menjadi beberapa sesi untuk mencegah agar tidak terjadi kerumunan orang yang terlalu banyak.

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto

Mitra kegiatan ini adalah KB/TK IT Mentari Kecil. Suparmi, S.Pd selaku kepala sekolah PG/TK IT Mentari Kecil menjelaskan bahwa kegiatan proses belajar dan mengajar sudah kembali dilakukan  di sekolah dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku yaitu menerapkan Prokes atau protokol kesehatan yang berlaku yang seperti memakai masker, mencuci tangan serta membatasi jumlah kapasistas orang dalam ruangan. Serta kepala sekolah menyampaikan bahwa anak-anak sedikit belum bisa beradaptasi dengan baik saat waktu pertama masuk sekolah secara tatap muka yang sebelumnya melakukan proses pembelajaran secara online.

Melihat situasi dan kondisi serta permasalahan yang telah disampaikan oleh ibu kepala sekolah PG/TK IT Mentari Kecil. Dengan melalui program Kuliah Kerja Nyata yang di selenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Program pendampingan belajar menggunakan metode STEAM Lost Part dilakukan di bawah supervisi dosen pembimbing lapangan yaotu Nindi Pratitis, M.Psi., Psikolog  yang dimana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemakan untuk dijadikan sebuah alat peraga saat proses mengajar, yang bertujuan untuk mengoptimalkan kemampuan anak serta mempermudahkan anak untuk beradaptasi saat proses pembelajaran. 

Tahun 2019 Kemendikbud merancang sebuah metode pembelajaran yang bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang kompetitif, kreatif dan tangguh dimulai sejak dini. Metode tersebut adalah STEAM ( Science, Technology, Engineering, Art, Matematic). Dengan metode tersebut diharapkan anak diera cepatnya perkembangan teknologi saat ini mampu untuk bersaing dan memiliki kemapuan yang hebat serta menjadi pribadi yang tangguh. Dengan menerapkan metode STEAM dalam pembelajaran, anak akan diajak untuk bermain sambil belajar dengan demikian akan tidak hanya mendengarkan intruksi dari gurunya saja tapi anak langsung melakukan praktek.

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Pada saat awal proses pendampingan belajar menggunakan metode STEAM Lost Part dengan media kacang rebus, anak-anak terlebih dahulu memperhatikan intruksi yang diberikan bagaimana cara mengupas kacang rebus dengan benar. Setelah mendengarkan intruksi yang diberikan anak-anak langsung mencoba mempraktekan untuk megupas kacang rebusnya, pada saat proses pembelajaran ini antusias anak-anak sangat tinggi serta bayak dialog percakapan yang terjadi seperti "Kakak nanti kalau sudah di kupas kacangnya boleh dimakan?", "Kakak kacangnya susah untuk dibuka", "Kakak apa kaya gini mengupas kacangnya?", dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kacang rebus berjalan dengan dan anak-anak sangat senang mengikuri proses pembelajaran.

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Kesoakan harinya proses pembelajaran menggunakan Alat Peraga Edukatif (APE) yang diberinama Basket Pintar. Dengan menggunakan alat peraga Basket Pintar ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berhitung anak, yang dimana anak juga bermain dan sambil belajar. Disini proses pemergaan Basket Pintai, yaitu : Pertama intruksikan pada anak jumlah bola yang harus dimasukan kedalam ring dilakukan dua kali, lalu anak menjumlahkan dan mengurangi berapa total bola yang telah dimasukan kering yang dimana bola itu akan jatuh pada kotak kontainer dibawah.

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Apriliantoion
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Apriliantoion

Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto
Dokumentasi Pribadi: Rafi Naufal Aprilianto

Keesokan harinya anak-anak diajarkan bagaimana cara untuk menganyam dengan menggunakan media kertas lipat yang telah diguting dan dibentuk untuk melakukan penganyaman, yang pertama anak-anak diberikan intruksi dan contoh bagaimana cara menganyam dengan benar dan baik. Setalh memberikan intruksi dan contoh anak-anak langsung mempraktekkan, yang dimana dalam metode pembelajaran ini yang diharapkan adalah untuk melatih fokus anak anak saat dalam proses pembelajaran serta melatih kreativitas anak.

Dengan dilakukannya kegiatan Pengambdian Masyarakat oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di PG/TI IT Mentari kecil diharapkan memberikan suatu perubahan dalam penerapan metode pembelajaran di kelas yang menyenangkan bagi anak-anak serta diharapkan dengan metode pembelajaran STEAM Lost Part anak dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi dan menjadi pribadi yang kreatif,inovatif dan tangguh. Metode STEAM Lost Part yang dilakukan dapan mempermudah proses pembelajaran yang lebih mudah dilakukan, dan menyenangkan bagi anak yang pada dasarnya usia 5 tahun konsep belajarnya adalah bermain. Jadi dengan metode tersebut akan memberikan kemudahan bagi anak untuk bisa mengerti dan paham tentang materi yang telah disampaikan.

#KitaUntagSurabaya

#UntukIndonesia

#UntagSurabayaKeren

#EcoCampus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun