Bagi sebagian penonton, latar belakang sejarah yang diangkat dalam film ini terasa segar dan menarik. Menggunakan kereta api sebagai simbol perjalanan dan misteri yang tidak terpecahkan, film ini mencoba untuk membawa penonton meresapi aspek-aspek sejarah yang jarang dieksplorasi di film Indonesia, seperti cerita tentang masa lalu yang gelap dan tak terungkapkan.
Kritik terhadap Horor yang Kurang Menakutkan
  Sementara film ini cukup berhasil membangun ketegangan, beberapa orang merasa bahwa unsur horor atau ketakutan yang diharapkan tidak sepenuhnya berhasil. Mereka merasa bahwa beberapa momen horor terlalu klise atau terlalu mudah ditebak. Bagi penggemar film horor yang menginginkan ketakutan yang lebih mendalam, ini bisa jadi salah satu kekurangan.
Efek Visual dan Suara yang Memukau
  Banyak yang menganggap bahwa aspek teknis seperti efek visual dan audio dalam film ini sangat mendukung suasana horor. Suara yang creepy, misalnya, bisa membuat penonton merasa terperangkap dalam atmosfer menegangkan sepanjang film. Efek visual juga dianggap cukup memukau, meski ada yang merasa kadang-kadang efeknya agak berlebihan.
" 7.5/10 terlalu bosen aja alurnya kaya pasrah banget gak ada perlawanan,kaya nerima aja satu persatu mati semua" Â ujar Almy (12 november 2024)
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Kereta Berdarah berhasil memicu reaksi yang campur aduk. Beberapa orang menganggapnya sebagai film yang menyegarkan, menggabungkan unsur horor, thriller, dan sejarah dengan cara yang menarik, sementara yang lain merasa ada bagian-bagian yang kurang memuaskan, baik dari segi pacing, ketegangan horor, atau cerita yang kadang terasa terlalu rumit. Namun, apapun reaksinya, film ini berhasil menciptakan diskusi yang hidup di kalangan penonton tentang sejarah, horor, dan bagaimana keduanya bisa saling berkaitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H