Mohon tunggu...
Raffi ArsyadMaulana
Raffi ArsyadMaulana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY 2017

Mahasiswa FISIP UAJY 2017

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Wanita Tangguh dalam Film Charlie's Angels (2019) dan Lucy (2014)

15 Desember 2020   14:09 Diperbarui: 15 Desember 2020   15:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai penghujung tahun 2020 ini siapa yang tidak tahu tentang film yang membahas tentang peran wanita dalam sebuah misi yang menegangkan? 

Ya, kedua film tersebut yaitu film Charlie's Angels yang dirilis tahun 2019 dan Film Lucy yang perdana ditayangkan tahun 2014. 

Dua film ini menceritakan mengenai wanita yang memiliki dan sebagai pemeran utama pada sebuah cerita tersebut yang dikisahkan sebagai wanita yang bekerja sebagai agen mata-mata dan harus berhadapan dengan musuh serta memiliki beban yang berat.


Charlie's Angels

Merupakan sebuah film garapan sutradara Elizabeth Banks yang dirilis tahun 2019 ini merupakan suatu film yang diadaptasi dan merupakan sebuah sequel film sebelumnya pada tahun 2000 yang sama-sama berjudul Charlie's Angels dan lanjutannya berjudul Charlie's Angels: Full Throttle yang dirilis pada tahun 2003. 

Film ini menceritakan tentang sebuah organisasi mata-mata yang memiliki misi atau tugas untuk melindungi sebuah teknologi yang diperebutkan oleh orang atau organisasi lain yang memiliki niat jahat. 

Organisasi mata-mata ini memiliki anggota yang sebagian besar adalah perempuan yang memiliki skill yang mumpuni karena harus dihadapkan dengan misi yang berat. Dikisahkan ada dua orang wanita dan seorang agen pria mereka merupakan agen yang dikirim untuk melindungi seseorang dari ancaman pembunuhan. 

Akan tetapi salah satu dari mereka yaitu agen laki-laki tewas dalam misi tersebut, tidak ingin diam kedua agen wanita yang masih hidup berniat untuk membalas dendam kepada seseorang yang membunuh rekannya. 

Tidak lama kemudian seorang wanita yang merupakan klien organisasi ini yang ingin dilindungi dari percobaan pembunuhan tersebut malah membantu dan masuk menjadi agen mata-mata dan ikut dalam misi ini.

Ternyata dalam organisasi tersebut ada seseorang yang menghianati mereka dan bekerja sama dengan musuh.

Lucy (2014)

Sumber: flixwatch.co
Sumber: flixwatch.co

Sementara itu pada film Lucy yang dirilis di bioskop tahun 2014 merupakan film yang disutradarai oleh Luc Besson ini dan merupakan film fiksi ilmiah yang diproduksi oleh Virginie Besson yang sekaligus merupakan istri dari sutradara film ini yaitu Luc Besson. 

Film ini masuk ke jajaran film box office movie yang mendapat keuntungan sebanyak empat ratus enam puluh tiga koma empat (463,4) juta USD serta film ini meraih predikat critics' choice movie award sebagai aktris terbaik pada film bergenre aksi dan masih banyak penghargaan laim yang diperoleh film ini. 

Lucy (2014) menceritakan tentang seorang perempuan yang ditipu dan dikhianati oleh kekasihnya sendiri yang merupakan pengedar narkoba yang memiliki nama yang besar pada bisnis tersebut.

Scarlett Johansson yang memerankan lucy dijebak oleh kekasihnya untuk menjadi kurir narkoba, sebuah obat terlarang dimasukkan didalam perut Lucy agar dapat dengan aman dikirimkan kepada pembeli di Eropa. 

Ketika dirinya sedang disekap dalam sebuah ruangan, ada tiga penjaga yang memiliki niat buruk untuk memperkosa dirinya. 

Melihat gerak-gerik tersebut Lucy berusaha melawan, akan tetapi penjaga tersebut malah memukuli dan menendang Lucy sehingga membuat narkoba yang ada pada perutnya menyebar dalam dirinya.

Tidak disangka ternyata narkoba tersebut memberikan efek yang ajaib terhadap dirinya, Lucy menjadi kuat dan pintar bela diri sehingga dapat keluar dari ruangan tersebut dan lolos. 

Tidak lama setelah itu, Lucy memiliki niat untuk membalas perbuatan bandar narkoba yaitu mantan pacarnya, selain itu dia berniat untuk membebaskan kurir lain yang telah disebar ke berbagai wilayah di dunia.

Sumber: meramuda.com
Sumber: meramuda.com

Kedua film diatas Charlie's Angels (2019) dan Lucy (2014) merupakan film yang sama-sama menceritakan tentang peran wanita yang mendominasi pada sebuah cerita laga aksi yang biasanya diperankan oleh pemeran laki-laki.

Pada film ini juga memperlihatkan bahwa wanita mampu menandingi laki-laki bahkan bisa mengalahkan mereka dan berbeda dengan budaya yang ada seperti pria yang selalu lebih kuat dibandingkan dengan perempuan yang sering dianggap lemah. 

Pada lingkungan sekitar sangat sering terjadi deskriminasi terhadap kaum perempuan dan budaya ini sudah terjadi sejak waktu yang lama. Kedua film ini menunjukkan bahwa wanita merupakan alat yang bisa diatur oleh para pria, bahkan cenderung dengan mudah dapat ditindas.


Gender

Membahas mengenai gender tidak jauh dari laki-laki dan perempuan, tentunya selalu ada pembanding tentang adanya perbedaan dalam gender. Muhtar (2002) menyebutkan bahwa gender merupakan konotasi dalam sebuah lingkungan masyarakat dalam menentukan peran sosial yang mempunyai dasar jenis kelamin yakni laki-laki dan perempuan.  

Akan tetapi hal ini menimbulkan adanya ketidakadilan gender. Hal ini dapat kita lihat pada kedua film tersebut, adanya perlakuan yang berbeda terhadap kaum laki-laki dan perempuan.


Komunikasi massa lewat film

Film kini digunakan sebagai media dalam melakukan proses pengiriman pesan kepada para penontonnya, suatu pesan yang diberikan oleh para produsen film kepada khalayak diberikan pada setiap adegan yang ada pada sebuah film. Salah satunya pesan mengenai gender sampai tentang feminisme.

Feminisme

Selanjutnya penulis akan membahas mengenai teori feminisme, pada budaya sekitar perempuan dilihat sebagai seseorang yang lebih lemah dibanding laki-laki. 

Namun setelah muncul feminisme kini perempuan tidak lagi dilihat sebagai seseorang yang lemah sehingga mendapatkan peran yang lebih besar dari sebelumnya (Ryan, 2012).


Pada analisis kali ini digunakan metode analisis teks yang mengkaji mengenai sesuatu yang ada pada sebuah film terutama pada film Charlie's Angels (2019) dan Lucy (2014) sebagai pembanding. 

Salah satu teori feminisme yang berhubungan dengan kedua film tersebut yaitu Teori Feminisme Eksistensialisme yang memandang jika laki-laki memiliki peran yang lebih banyak dan lebih baik daripara perempuan seperti adegan pada adegan ketika Lucy dimanfaatkan oleh kekasihnya sebagai kurir narkoba dan ketika tiga angels sebagai mata-mata perempuan dalam organisasi yang didominasi perempuan. 

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki pengaruh yang besar dalah sebuah kehidupan serta setara dengan pria. Dengan peran mereka sebagai mata-mata memperlihatkan bahwa perempuan merupakan orang yang tangguh sehingga disegani oleh banyak orang dan dapat mengalahkan pria. 

Pada film Lucy juga diperlihatkan bahwa pemeran utama memiliki andil yang sangat besar dalam menumpas kejahatan dan menegakkan keadilan.


Kedua film tersebut sangat memperlihatkan isu feminisme yang hampir sama satu sama lain, kedua sutradara ingin memberikan pesan mengenai gender dan kesataraan gender kepada para penonton melalui kedua film ini bahwa perempuan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan sekitar.


Daftar Pustaka

Hidayati, N. (2018). Teori Feminisme: Sejarah, Perkembangan dan Relevansinya dengan Kajian Keislaman Kontemporer. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri.

Ryan, M. (2012). An Introduction to Criticsm: Literature-Film-Culture. UK: John Wiley & Sons Ltd.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun