10. Hasil Penelitan :
 Studi ini menyimpulkan bahwa determinan ekonomi lebih penting dibandingkan faktor penentu non-ekonomi dalam mengurangi tingkat korupsi yang dirasakan di negara berkembang. Nilai-nilai sosial budaya tidak terpengaruh oleh agama. Jadi pengaruh agama terhadap korupsi tidak signifikan. Norma-norma demokrasi juga sangat minggu atau pada tahap awal di negara-negara tersebut, sehingga peran demokrasi dalam mengurangi tingkat korupsi tidak menonjol; melainkan secara positif terkait dengan korupsi di negara-negara ini sampai batas tertentu. Akhirnya tetapi tidak sedikit; penentu ekonomi memiliki hubungan negatif dengan tingkat korupsi di negara-negara berkembang, dimasukkan dalam sampel penelitian ini.Â
11. Â Interprestasi Hasil :Â
Globalisasi meliputi globalisasi sosial, globalisasi ekonomi dan globalisasi politik. Semua ini mempengaruhi sosial-budaya dan nilai politik penduduk negara yang mempengaruhi korupsi secara terbalik.
12. Simpulan dan saran :Â
Atas dasar temuan penelitian ini, di sarankan bahwa: Pemerintah harus fokus pada faktor penentu ekonomi dari korupsi; khususnya kebijakan kebebasan ekonomi (free market economy), untuk mengontrol tingkat korupsi yang dirasakan. Kebijakan globalisasi harus didukung karena itu telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengurangan pada tingkat korupsi publik. Itu pemerintah juga harus fokus pada pertumbuhan ekonomi, dimana pendapatan rata-rata meningkat dan akibatnya, korupsi berkurang di negara ini. Kebijakan pers liberalisasi harus didukung penuh untuk mengurangi tingkat korupsi yang dirasakan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H