Mohon tunggu...
Raffa Maulana
Raffa Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Bermain Musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Puteri Salju dan Si Penggembala Kuda

28 Maret 2024   13:11 Diperbarui: 30 Maret 2024   10:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan yang megah dan mewah, hiduplah seorang puteri bernama Salju. Puteri Salju memiliki kecantikan yang memikat, tetapi yang membuatnya istimewa adalah hatinya yang tulus dan belas kasih terhadap semua makhluk hidup di sekitarnya. Berkat kepribadiannya itu, ia menjadi seorang Puteri yang sangat ceria.

Di Kerajaan tetangga, hiduplah seorang lelaki yang sebuah rakyat biasa dan keluarganya yang miskin. Ia hanya seorang penggembala kuda dan harus menghidupi adik dan kedua orang tuanya, bisa dibilang ia adalah tulang punggung keluarga. Lelaki tersebut bernama Mala.

Pada suatu hari Mala sedang menjaga kuda-kudanya di sebuah padang rumput. Ketika Mala sedang beristirahat, lewat lah sebuah iringan kereta kuda yang sangat mewah. Awalnya Mala hanya cuek terhadap rombongan tersebut, tetapi akhirnya ia merasa ingin tahu apa yang sedang dibawa menuju kemana rombongan tersebut. Mala pun mengikuti rombongan tersebut.

Setelah menempuh jalan, akhirnya rombongan tersebut berhenti di sebuah toko gaun ternama di Kota Mala tinggal. Terkejutnya Mala adalah ketika seoramg wanita keluar dari salah satu kereta kuda tersebut. Seorang wanita tersebut memiliki paras yang cantik dan teduh. Sejak saat itulah Mala mulai merasakan perasaan gejolak pada dirinya, perasaan yang sebelumnya belum pernah ia rasakan. 

Mala sangat ingin sekali berkenalan dengan wanita tersebut, tetapi ia sadar dirinya hanyalah seorang penggembala kuda yang miskin. Pada akhirnya ia menarik niatnya tersebut. 

Mala pun mulai meninggalkan tempat tersebut. Akan tetapi, datanglah musibah dimana tas milik Mala di curi oleh perampok. Sontak ia pun berteriak "PENCURI"  hingga wanita yang baru turun dari kereta kuda mendengar teriakannya itu. Wanita tersebut pun langsung menyuruh para pengawalnya untuk menangkap pencuri tersebut. Mulailah para pengawal dan Mala mengejar pencuri tersebut.

Akhirnya setelah pengejaran yang berlangsung cukup lama, pencuri tersebut pun berhasil ditangkap. Mala pun mengucapkan terima kasih kepada para pengawal rombongan itu. Mala pun terkaget ketika sang wanita kerajaan itu menyusulnya, ia pun sontak menjadi sebuah patung yang berdiri tegap dan tidak bisa bergerak maupun berbicara. Wanita tersebut ingin memastikan semuanya baik-baik saja dengan apa yang telah terjadi. Hingga wanita tersebut berkenalan dengan Mala dan menyebutkan namanya. 

"Hai, perlenalkan aku Salju dari kerajaan di barat daya" ucap wanita tersebut. Mala pun akhirnya bisa berbicara dan menyebutkan namanya juga. Lalu wanita tersebut berkata. "Semoga kita bisa berteman baik dan dapat bertemu kembali ya" ucapnya dengan wajah yang tersenyum indah. Dari sinilah mulai nya cerita mereka berdua.

Beberapa hari kemudian, Salju mengunjungi kota tersebut. Beruntungnya sekali si Mala berpapasan dengan Salju. Pada akhirnya mereka berdua bermain bersama di kota tersebut. Mala pun mengajak Salju bermain di padang rumput tempat biasa ia menggembala kudanya. Mala mengajarkan Salju menunggangi kuda, tetapi bagi Salju hal tersebut sangat sulit. Untungnya Mala adalah seorang yang pandai menunggangi kuda dan mengajarkan berkuda merupakan hal yang mudah bagi Mala. Mereka pun menghabiskan waktu cukup lama hingga Salju akhirnya di jemput oleh pengawalnya untuk pulang, karena waktu yang sudah sore.

Singkat cerita karena mereka sudah lama berteman, mereka pun memiliki perasaan satu sama lain. Hingga akhirnya mereka menjalin hubungan yang mesra. Tetapi pada suatu hari Mala di undang oleh Salju  untuk menghadiri sebuah pesta, pesta tersebut adalah hari perayaan ulang tahun Salju. Mala pun dengan rasa exited menghadiri pesta tersebut. 

Sesampainya disana, ia merasa takjub karena pesta tersebut sangat mewah sekali. Di pesta inilah Mala mengetahui bahwa Salju adalah seorang puteri kerajaan. Perasaannya pun menjadi campur aduk, karena ia berfikir mana mungkin seorang rakyat yang miskin bisa menjadi kekasih seorang Puteri kerajaan. Acara pun dimulai dan sang Puteri Salju membuka acara pesta tersebut dengan mengucapkan terima kasih pada tamu undangan yang sudah datang. Hingga pada akhirnya Mala dipanggil oleh sang Puteri untuk maju kedepan, sontak para tamu undangan yang lain pun bingung. Karena sang Puteri menyebutnya sebagai kekasihnya, tetapi penampilan Mala sangat sederhana dan tidak cocok dengan pesta yang sedang di adakan.

Mala pun merasa malu dan minder, hingga akhirnya dia pergi dari panggung lalu meninggalkan pesta. Melihat Mala yang tiba-tiba pergi, sang Puteri pun langsung mengejarnya. Puteri pun tetap mengejar Mala dan berteriak memanggilnya, "BERHENTI MALA". Pada akhirnya Mala pun berhenti dan sang Puteri langsung memeluknya lalu menangis. Sang Puteri tidak ingin Mala meninggalkan dirinya, karena Puteri sudah sangat jatuh cinta pada Mala. Akhirnya Mala pun ikutan menangis dan langsung menjelaskan mengapa ia berlari meninggalkan pesta.

 Mala menjelaskan bahwa ia merasa tidak pantas menjalin hubungan dengan sang Puteri, karena Mala hanyalah rakyat biasa dan miskin. Ia pun juga merasa kalau ia tidak pantas berada dilingkungan yang isinya adalah orang-orang berkelas dan kerabat dari keluarga kerajaan, karena menurutnya ia lebih pantas berada di kota biasa dan menggembala kuda. Sang Puteri pun langsung paham apa maksud dari Mala, tetapi tetap ia tidak ingin Mala pergi dari hidupnya. Puteri berkata ke Mala, bahwa ia bisa menjadi seorang  pangeran dan menikah dengan si Puteri.

Tetapi Mala tetap pada pendiriannya, bahwa tidak bisa sang Puteri kerajaan menikah dengan seorang penggembala miskin. Singkat waktu hal tersebut menjadi kenyataan, mereka tidak lagi bertemu untuk waktu yang lama. Hal tersebut sudah menandakan bahwa hubungan mereka telah kandas. Walaupun Mala masih sangat mencintai sang Puteri, ia harus tetap ikhlas meninggalkannya. 

Hingga pada suatu hari ketika ia sedang membaca surat kabar, ia membaca berita bahwa sang Puteri telah menikah oleh pangeran dari kerajaan timur. Hal itu pun membuat Mala merasa bahagia, tetapi di hatinya tidak bisa berbohong. Kalau ia tetap merasa sedih dan Mala pun mulai menangis. TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun