Mohon tunggu...
Raffa Maulana
Raffa Maulana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Bermain Musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Puteri Salju dan Si Penggembala Kuda

28 Maret 2024   13:11 Diperbarui: 30 Maret 2024   10:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mala pun merasa malu dan minder, hingga akhirnya dia pergi dari panggung lalu meninggalkan pesta. Melihat Mala yang tiba-tiba pergi, sang Puteri pun langsung mengejarnya. Puteri pun tetap mengejar Mala dan berteriak memanggilnya, "BERHENTI MALA". Pada akhirnya Mala pun berhenti dan sang Puteri langsung memeluknya lalu menangis. Sang Puteri tidak ingin Mala meninggalkan dirinya, karena Puteri sudah sangat jatuh cinta pada Mala. Akhirnya Mala pun ikutan menangis dan langsung menjelaskan mengapa ia berlari meninggalkan pesta.

 Mala menjelaskan bahwa ia merasa tidak pantas menjalin hubungan dengan sang Puteri, karena Mala hanyalah rakyat biasa dan miskin. Ia pun juga merasa kalau ia tidak pantas berada dilingkungan yang isinya adalah orang-orang berkelas dan kerabat dari keluarga kerajaan, karena menurutnya ia lebih pantas berada di kota biasa dan menggembala kuda. Sang Puteri pun langsung paham apa maksud dari Mala, tetapi tetap ia tidak ingin Mala pergi dari hidupnya. Puteri berkata ke Mala, bahwa ia bisa menjadi seorang  pangeran dan menikah dengan si Puteri.

Tetapi Mala tetap pada pendiriannya, bahwa tidak bisa sang Puteri kerajaan menikah dengan seorang penggembala miskin. Singkat waktu hal tersebut menjadi kenyataan, mereka tidak lagi bertemu untuk waktu yang lama. Hal tersebut sudah menandakan bahwa hubungan mereka telah kandas. Walaupun Mala masih sangat mencintai sang Puteri, ia harus tetap ikhlas meninggalkannya. 

Hingga pada suatu hari ketika ia sedang membaca surat kabar, ia membaca berita bahwa sang Puteri telah menikah oleh pangeran dari kerajaan timur. Hal itu pun membuat Mala merasa bahagia, tetapi di hatinya tidak bisa berbohong. Kalau ia tetap merasa sedih dan Mala pun mulai menangis. TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun