Mohon tunggu...
rafelrizki
rafelrizki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Kembali

4 Desember 2024   08:32 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, perbaiki," kataku penuh harap. Namun, aku tidak ingin ini sepihak".Aku menambahkan."Tapi aku maunya kita sama-sama mau memperbaiki, bukan cuma aku aja yang berusaha."

Marcel akhirnya menjawab, "Iya, sama-sama mau."

Saat itu, semua keraguan sirna. Kami berdua sepakat untuk memperbaiki hubungan yang sempat retak dua tahun lalu.

Hubungan kami tidak langsung berjalan mulus. Ada banyak luka yang harus disembuhkan, dan kepercayaan yang harus dibangun kembali. Namun, kali ini kami berusaha lebih keras. Kami saling mendukung dan belajar memahami satu sama lain lebih dalam.

 *Perjuangan untuk Bertahan* 

Kini, setelah semua yang kami lalui, aku dan Marcel masih bersama. Hubungan ini jauh dari sempurna, dan semua terasa berat. Kami sering ribut, sering menerapkan diam-diaman, sering cekcok dan adu mulut. Namun, di balik semua itu, kami selalu menemukan cara untuk kembali bersama. Banyak sekali rintangan yang harus kami hadapi, mulai dari perbedaan pendapat hingga tekanan dari lingkungan sekitar.

Setiap pertengkaran membawa luka baru, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan memahami satu sama lain lebih baik. Kami belajar untuk tidak membiarkan emosi menguasai, melainkan mencari solusi bersama. Ada kalanya kami merasa lelah dan ingin menyerah, namun kenangan manis di awal hubungan kami selalu menjadi motivasi untuk terus berjuang.

Banyak teman dan keluarga yang meragukan keputusan kami untuk tetap bersama, namun kami percaya bahwa cinta sejati layak diperjuangkan. Kami belajar untuk saling mendukung dalam setiap tantangan. Kepercayaan yang sempat hilang kini kami bangun kembali dengan komunikasi yang lebih terbuka dan jujur.

Meskipun sering kali hubungan ini terasa seperti badai yang tak kunjung reda, kami tahu bahwa di balik setiap awan gelap, selalu ada cahaya yang menanti. Kami terus berusaha untuk tumbuh bersama, belajar dari kesalahan, dan menghargai setiap momen yang kami miliki. Perjuangan ini memang tidak mudah, namun kami yakin bahwa setiap tetes keringat dan air mata yang kami curahkan akan membuahkan hasil yang indah di masa depan.

Cinta kami tumbuh lebih dewasa. Aku sadar bahwa mencintai bukan hanya tentang bahagia, tapi juga tentang menerima luka dan berjuang bersama untuk sembuh. Meskipun penuh rintangan, aku percaya bahwa perjalanan ini layak diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun