Efek samping, bahaya, risiko menjalani kemoterapi serta solusinya dan alternatif pengobatan selain kemoterapi.
Kemoterapi adalah salah satu tindakan medis untuk menangani penyakit kanker.Â
Cara kerja kemoterapi adalah dengan memberikan bahan kimia yang sangat kuat yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghancurkan sel kanker.Â
Bahan kimia tersebut bisa berupa infus melalui area tubuh, obat-obatan yang diminum, suntikan, ataupun kemoterapi berbentuk krim untuk penderita kanker kulit.Â
Perlu diketahui, sel-sel tubuh normal seperti sel rambut, kuku, kulit, tulang dan sel sehat lainnya juga bisa ikut terkena bahan kimia kemoterapi tersebut karena bahan kimia tersebut tidak bisa membedakan antara sel kanker dengan sel normal. Hal itulah yang menyebabkan munculnya berbagai efek samping yang kemungkinan besar diderita oleh pasien kanker yang menjalani kemoterapi baik saat di awal maupun setelah beberapa lama menjalani kemoterapi.
Apa Efek Setelah Menjalani Kemoterapi yang Pertama?
Pada pasien yang baru pertama kali menjalani kemoterapi, efek samping yang umumnya bisa dirasakan adalah :Â
- Tubuh merasa lemas dan lemah
- Terjadinya penurunan imun sehingga mudah terserang penyakit atau infeksi
- Merasa mual
- Terjadinya penurunan kualitas rambut dalam kurun waktu beberapa hari atau minggu semenjak menjalani kemoterapi
- Kemungkinan terserang anemia atau kekurangan darah.
Efek Samping Yang Dirasakan Pasien Setelah Kemoterapi dan Solusinya
 1. Rasa tidak nyaman di perut
Pasien kemoterapi bisa merasakan mual, kembung, mulas, sakit perut dan mengalami muntah-muntah karena kemungkinan terjadinya komplikasi, metastasis atau beberapa obat yang digunakan untuk kemoterapi bisa bersifat emetogenik atau menyebabkan muntah-muntah. Cara mengatasi efek rasa tidak nyaman di perut adalah dengan : Â
- Berkonsultasi pada dokter yang menangani pasien sehingga dokter bisa memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya
- Makan makanan dalam porsi kecil dan sering
- Hindari makanan tinggi lemak, berminyak, berbumbu kuat,Â
- Makan makanan ringan dan kering yang mudah dicernaÂ
- Hindari posisi berbaring setelah makan
2. Mudah terkena infeksi dan penyakit, salah satu efek samping kemoterapi yang paling berisiko
Pasien kemoterapi rentan terkena infeksi dan penyakit karena bahan kimia yang terkandung dalam kemoterapi bisa berdampak pada menurunnya imun tubuh sehingga tubuh pasien lebih rentan terkena infeksi dan penyakit. Cara mengatasi terhindar dari serangan penyakit dan infeksi akibat efek samping kemo adalah :Â
- Rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer
- Menghindari orang sakit atau kerumunan
- Memakai maskerÂ
- Tidak memakan makanan yang tidak terjamin kualitas dan gizinya
3. Tubuh terasa kelelahan, lemas atau lemah
 Merasa kelelahan, lemas atau lemah adalah salah satu tanda anemia. Kemoterapi dapat menyebabkan anemia atau kurangnya sel darah. Untuk mengatasi anemia karena kemoterapi, pasien perlu :Â
- Makan dengan seringÂ
- Pastikan ada orang yang bisa dimintai bantuan ketika butuh
- Batasi aktivitas
- Makan makanan kaya zat besi
4. Gangguan pencernaan (Diare atau sulit BAB)
Gangguan pencernaan seperti diare bisa disebabkan karena beberapa hal, salah satunya karena hancurnya sel usus akibat bahan kimia kemoterapi. Sementara pada kasus sulit BAB setelah kemoterapi, biasanya disebabkan oleh terganggunya saraf di usus besar karena bahan kimia kemoterapi atau efek samping dari salah satu obat pereda nyeri kemoterapi seperti opioid. Untuk mengatasi diare atau sulit bab karena kemoterapi, pasien disarankan :Â
- Konsultasikan keluhan kepada dokter agar diberikan obat yang tepat
- Minum minimal 8 gelas air per hariÂ
- Hindari produk susu, makanan yang mengandung gas,Â
- Latihan fisik ringan (Jika sulit BAB)