Dalam psikologi, konsep diri merupakan cerminan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Elizabeth B. Hurlock, seorang psikolog ternama, memberikan pandangan mendalam tentang konsep diri yang terbagi menjadi dua: positif dan negatif. Konsep diri yang kita miliki akan sangat mempengaruhi cara kita berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Hurlock berpendapat bahwa konsep diri yang positif akan membawa dampak positif pada berbagai aspek kehidupan, sementara konsep diri yang negatif dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan individu.
Konsep Diri Positif: Individu dengan konsep diri positif umumnya memiliki pandangan yang baik tentang diri mereka, percaya pada kemampuan diri, dan memiliki harga diri yang tinggi.Â
Konsep Diri Negatif: Sebaliknya, individu dengan konsep diri negatif cenderung meragukan kemampuan diri, merasa rendah diri, dan seringkali menyalahkan diri sendiri.Â
Tentu, mari kita kembangkan beberapa kalimat untuk artikel tentang konsep diri positif dan negatif menurut Hurlock. Saya akan sertakan contoh kalimat yang bisa Anda gunakan, serta saran untuk penambahan gambar jika relevan.
Dampak Konsep Diri:
Konsep diri positif: Berhubungan dengan prestasi akademik yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih sehat, dan tingkat stres yang lebih rendah.
Konsep diri negatif: Dapat menyebabkan kesulitan dalam menjalin hubungan, rendahnya motivasi, dan bahkan masalah kesehatan mental seperti depresi.
Cara Membentuk Konsep Diri Positif:
1. Penerimaan diri: Menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan.2
2. Fokus pada kekuatan: Mengidentifikasi dan menghargai kekuatan yang dimiliki.
3. Menetapkan tujuan yang realistis: Menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan merayakan setiap keberhasilan.
4. Berpikir positif: Melatih pikiran untuk fokus pada hal-hal positif.
5. Membangun hubungan yang sehat: Membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitar.
Dalam artikel ini, saya mencoba mengulik untuk menerapkan teori ini kepada salah satu siswa salah satu SMK kelas 11 di Jakarta berinisial "F". Â F menyebut dia bisa mengatasi masalah dalam belajarnya. F mengatakan konsep diri itu sangat penting, karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi diri sendiri karena mengenal bagaimana F memandang dirinya sendiri. Saat memiliki konflik, F akan mengambil langkah untuk meredakan emosi dengan cara diam hingga akhirnya situasi kembali membaik. F beranggapan, orang lain memengaruhi konsep diri, karena konsep diri dapat terbentuk melalui orang orang yang pernah berperan di hidup F, salah satunya pengalaman pada saat masa kecil akan membentuk konsep diri seseorang di kemudian hari. Konsep diri juga memengaruhi seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yakni dengan beradaptasi akan lingkungan yang dihadapi. F mengatakan untuk mudah beradaptasi, dirinya perlu memperbanyak interaksi dengan orang sekitar dan membiasakan diri untuk membaur. Â
Konsep diri negatif menurut F yakni merasa tidak percaya diri. F merasa rasa tidak percaya dirinya banyak menyelimuti pikirannya karena pengaruh dari lingkungan sekitar, terutama di sekolah. Namun, meskipun F seringkali mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar terhadap rasa percaya dirinya, F juga dapat menerima kritikan karena menurut F kritik yang masuk akal dapat memperbaiki diri. Dari hal ini F berpendapat bahwa konsep diri seseorang dapat berubah dari negatif ke positif, tergantung pada seseorang mendapatkan motivasi dan mau introspeksi untuk merubah dirinya menjadi lebih positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H