4. Berpikir positif: Melatih pikiran untuk fokus pada hal-hal positif.
5. Membangun hubungan yang sehat: Membangun hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitar.
Dalam artikel ini, saya mencoba mengulik untuk menerapkan teori ini kepada salah satu siswa salah satu SMK kelas 11 di Jakarta berinisial "F". Â F menyebut dia bisa mengatasi masalah dalam belajarnya. F mengatakan konsep diri itu sangat penting, karena dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi diri sendiri karena mengenal bagaimana F memandang dirinya sendiri. Saat memiliki konflik, F akan mengambil langkah untuk meredakan emosi dengan cara diam hingga akhirnya situasi kembali membaik. F beranggapan, orang lain memengaruhi konsep diri, karena konsep diri dapat terbentuk melalui orang orang yang pernah berperan di hidup F, salah satunya pengalaman pada saat masa kecil akan membentuk konsep diri seseorang di kemudian hari. Konsep diri juga memengaruhi seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, yakni dengan beradaptasi akan lingkungan yang dihadapi. F mengatakan untuk mudah beradaptasi, dirinya perlu memperbanyak interaksi dengan orang sekitar dan membiasakan diri untuk membaur. Â
Konsep diri negatif menurut F yakni merasa tidak percaya diri. F merasa rasa tidak percaya dirinya banyak menyelimuti pikirannya karena pengaruh dari lingkungan sekitar, terutama di sekolah. Namun, meskipun F seringkali mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar terhadap rasa percaya dirinya, F juga dapat menerima kritikan karena menurut F kritik yang masuk akal dapat memperbaiki diri. Dari hal ini F berpendapat bahwa konsep diri seseorang dapat berubah dari negatif ke positif, tergantung pada seseorang mendapatkan motivasi dan mau introspeksi untuk merubah dirinya menjadi lebih positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H