Mohon tunggu...
Rafa Oktaviani
Rafa Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Book

Kritik Psikoanalisis pada Novel Kooong Karya Iwan Simatupang

29 Oktober 2024   12:50 Diperbarui: 29 Oktober 2024   12:55 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Pak Sastro melihat dirinya yang sangat kesepian, terbelenggu oleh perasaan gelap yang menyelimuti karena ditinggalkan, termasuk oleh burung perkututnya yang tiba-tiba hilang.

2. The Imaginary

Pak Sastro merasakan belenggu kesepian atas ditinggalkan sesuatu yang berharga dalam hidupnya tersebut semakin merasa bahwa dia tidak bisa terus menerus dalam kegelapan itu yang membuatnya khawatir, cemas, bahkan berdampak pada warga desa tempat tinggalnya. Pak Sastro sadar ia menginginkan kebebasan daripada belenggu kesepian yang mengikatnya tersebut.

3. The Simbolic Order

Pak Sastro mengembara mencari perkututnya yang hilang. Pak Sastro meninggalkan semua hartanya, hanya membawa bekal sedikit untuk mencari perkututnya, bersikeras mengembara sampai bertemu dengan perkututnya. Namun, perkututnya pun tak kunjung ketemu, justru dia tidak ingin kembali lagi ke desanya ataupun memiliki kembali seluruh hartanya. 

Pak Sastro yang mengembara merasakan kebebasan yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Ia melanjutkan mengembara sampai akhir cerita hingga memutuskan untuk hidup 'bebas' dengan burung perkutut sebagai simbol dari kebebasan yang Pak Sastro inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun