5. Taurus/Biduk/Lumbaken Menendang ke belakang (orion). Sebagai symbol kaki menendang bila matahari berada di bintang ini maka bibit yang di lading akan tertendang angin topan.
6. Gemini/Kejora/(Kateluan/Laker) Bintang timur (trio). Bintang ini timbul bersamaan dengan matahari pada tanggal 15 Januari hampir tidak kelihatan.
7. Cancer/Kartika/(Riyau/Riau) Bintang Tuhuh; sebagai symbol pohon berdaun. Pohon ini adalah pohon dewa yaitu wetes (Ficus Benyamin.L). Riyau berarti “gemerlapan/berkilau secara semerawut”. Bilaman bintang tujuh muncul dari sinar matahari, maka telah waktunya menanam pohon kelapa. Pohon ini harus ditanam kearah muncul dan terbenamnya matahari bila tidak maka tumbuhan ini akan merana. Alasannya, kuli pohon pada bagian timur selalu lebih tebal dari pada yang sebelah barat dan setiap penyimpangan selalu mengakibatkan matinya pohon tersebut.
8. Leo/Singa/(Kupit/kepit) Jepitan api. Bintang-bintang merupakan jepitan api. Lebih nyata lagi bentuk ini bila matahari berada ditengah mereka. Dalam posan/pelii matahari disebut api. Api ini dalam musim kemarau membuat ranting yang telah jatuh demikian kering sehingga dapat terbakar dengan sendirinya. Bila ini tidak terjadi maka akan digunakan bara api menggunakan jepitan untuk menyalahkannya.
9.Virgo/Mayang/(Ka èndoan/Lolouren) Bintang pagi; sebagai symbol krans bercahaya. Seperti diketahui diatas khatulistiwa mulai musim barat/hujan, setelah matahari melewatinya, yaitu bulan September.
10. Libra/Tohok/Pa’i pokol Bintang pari (bulat-pendek), dimaksud yang hidup di langit bukan yang di laut. Bintang ini berada di bagian utara.
11. Scorpio/Kemboleng Gorango bintang (hiu). Hiu ini sangat besar dan muncul di batas pemandangan seperti api atau cahaya di kedalaman, siapa yang tidak langsung melarikan diri dengan munculnya hiu ini, tidak ampun akan ditelannya. Bila pari (pa’I pokol maupun pa’I ipusan yaitu Libra dan Sagitarius) menghilang di arah barat mereka diikuti Hiu. Maka terjadilah unsur persaingan sengit, laut bergelombang setinggi gunung dan arus yang sangat deras, seakan-akan dunia bakal kiamat. Tidak mengherankan karena pari dauber hiu dan mengigit buntutnya hingga putus. Di Minahasa semua orang tahu bahwa musim barat, bulan nopember, dapat mengakibatkan yang dahsyat. Maka ini adalah penyebab setelah terjadi pertempuran yang sengit, laut masih berwarna merah dikarenakan darah ikan pari yang dengan susah payah karena luka-lukanya serta ekor yang telah bunting, tanpa istirahat berenang kesana-kemari. Ini menyebabkan hiu tetap mengejarnya. Dapat dilihat disini bahwa baying bintang-bintang yang menunjukan musim barat merupakan bentuk ikan.
12. Sagitarius/Danuh/Pa’I ipusan Bintang pari (berekor), seperti dapat dilihat disini ekor tampak sampai melalui “kemboleng”,-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H