Mohon tunggu...
Ekel Sadsuitubun
Ekel Sadsuitubun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng Manado dan Politeknik Negeri Ambon

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Diskursus Para Pemikir Cina Setelah Mao Tze Tung

2 April 2023   11:03 Diperbarui: 2 April 2023   11:06 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertanya ini kemudian dijawab oleh seorang humanis lain, Gao Ertai. Menurutnya, manusia bekerja tidak untuk merealisasi tujuan-tujuan tertentu menurut hukum alam yang objektif, melainkan untuk mencapai kebahagiaan hidup...tentu setiap orang memerlukan barang-barang material, tetapi yang ingin mereka capai ialah martabatnya sebagai manusia melalui pengembangan diri dan kebebasannya. Tanggapan ini menunjukan bahwa pribadi manusia, pengembangan hidup dan kebahagiaannya, harus dijadikan pusat segala rencana pengembangan sosial.

c). Relevansi Konfusianisme bagi Modernisasi Cina   

             Pada topik ini, memulai orientasi baru pada bangkitnya minat lebih besar pada tradisi pemikiran Cina, karena dianggap masih relevan dalam masyarakat modern. Selama decade terakhir pemikiran Konfusius telah dipanggirkan. Walaupun begitu, tema-tema kemanusiaan telah membuka pintu masuk bagi Konfusianisme. Mereka mengintroduksi konsep-konsep Konfusius menjadi Jen dalam diskusi kontemporer tentang arti menjadi manusia.

d). Ilmu Pengetahuan dan Humanisme

            Walaupun era Maois didominasi oleh tekanan atas studi-studi ilmiah tentang fenomen social, perdebatan filsafati dalam tahun 1980-an berhasil memberi ruang yang luas pada studi kemanusiaan tentang kebudayaan dan masyarakat. Dengan kata lain, era sesudah Mao Tze-Tung di tandai oleh studi humaniora yang luas dan mendalam. Hasilnya yang paling signifikan adalah berkembangnya pandangan baru bahwa pendekatan kemanusiaan dan ilmu pengetahuan harus saling melengkapi.

c). Jalan Terbaik bagi Modernisasi Kebudayaan Cina

           Para intelektual Cina setelah melalui diskusi panjang kemudian menemukan jalan terbaik untuk modernisasi kebudayaan Cina. melalui tiga tradisi utama yang mengedepan adalah Marxisme, pemikiran barat modern dan nilai-nilai tradisional dianggap saling menyempurnakan. Maka melalui diskusi-diskusi yang berkembang, secara perlahan-lahan mulai terbentuk suatu visi sinergistik sebagai pengarah perkembangan Cina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun