Pembangunan masih terpusat di Pulau Jawa dan Sumatra, sementara daerah timur Indonesia masih tertinggal dalam hal konektivitas, pendidikan, dan layanan kesehatan.
4. Biaya Birokrasi dan Korupsi
Dalam Indeks Persepsi Korupsi (CPI) 2023, Indonesia menempati peringkat 110 dari 180 negara (Transparency International, 2023). Biaya birokrasi yang tinggi dan praktik korupsi masih menjadi hambatan utama bagi investor dan pelaku usaha.
Bagaimana dengan Inggris dan Prancis?
Meskipun Inggris dan Prancis kalah dalam peringkat PPP, kedua negara masih unggul dalam:
1. Pendapatan per kapita (Inggris: $45.000, Prancis: $43.000, Indonesia: $5.200),
2. Kualitas SDM dan inovasi teknologi,
3. Dominasi sektor keuangan dan manufaktur canggih.
Namun, pertumbuhan ekonomi mereka cenderung stagnan (0,5-1% per tahun), dipengaruhi oleh penuaan populasi, dampak Brexit (untuk Inggris), serta tantangan ekonomi global.
Mampukah Indonesia Bertahan dan Melaju ke Lima Besar?
Proyeksi IMF menunjukkan bahwa Indonesia berpotensi masuk lima besar ekonomi dunia berdasarkan PPP pada 2045. Namun, untuk mencapai itu, Indonesia perlu: