Meskipun terdapat deklarasi dan kesepakatan yang dicapai dalam forum ini, seperti komitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan di Laut Cina Selatan, Tiongkok tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur di pulau-pulau buatan dan meningkatkan kehadiran militernya.Â
ASEAN kesulitan untuk mencapai konsensus yang tegas, karena perbedaan kepentingan antara negara-negara anggotanya, terutama terkait dengan ketergantungan ekonomi terhadap Tiongkok.Â
Negara seperti Kamboja, yang memiliki hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Tiongkok, cenderung mendukung kebijakan Tiongkok, sementara negara-negara lain lebih menentang.Â
Meskipun ASEAN tetap berusaha menyelesaikan sengketa ini melalui jalur diplomatik, prosesnya cenderung lambat dan sering kali tidak memadai untuk menghadapi agresi militer dan pembangunan yang dilakukan oleh Tiongkok di wilayah tersebut.Â
Ini mengungkapkan keterbatasan ASEAN Way dalam menyelesaikan konflik yang melibatkan kekuatan besar dengan pengaruh dominan.Â
Dalam konteks ini, ASEAN Way terbukti kurang efektif, terutama ketika konsensus sulit dicapai di antara negara-negara anggota, dan ketika pihak luar seperti Tiongkok tidak merasa terikat dengan prinsip-prinsip yang ada dalam diplomasi ASEAN.
Kesimpulan
Dengan mempertimbangkan kedua kasus ini, dapat disimpulkan bahwa ASEAN Way memiliki potensi untuk menjadi alat yang efektif dalam menyelesaikan konflik regional di Asia Tenggara, terutama dalam situasi di mana negara-negara anggota memiliki kesamaan kepentingan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip solidaritas dan kedaulatan.Â
Pendekatan yang berfokus pada konsensus dan dialog terbuka memungkinkan negara-negara anggota untuk berbicara dengan satu suara dan mencari solusi damai dalam kerangka yang dapat diterima oleh semua pihak.Â
Namun, ASEAN Way juga menunjukkan keterbatasan dalam menghadapi situasi yang lebih kompleks, terutama ketika ada perbedaan kepentingan yang signifikan di antara negara-negara anggota, atau ketika negara luar dengan kekuatan dominan
Seperti Tiongkok, terlibat dalam sengketa. Di sinilah ASEAN Way cenderung tidak dapat memberikan tekanan yang cukup besar untuk menghentikan agresi atau perubahan status quo, seperti yang terjadi dalam kasus sengketa Laut Cina Selatan.Â