Semarang (9/02/2022) -- Sangat penting bagi suatu usaha untuk mengetahui apakah bisnis yang mereka lakukan dalam keadaan sehat atau tidak, baik itu bisnis besar maupun bisnis kecil ataupun hanya sebuah UMKM. Sehat atau tidaknya yang dimaksud adalah apakah usaha yang mereka lakukan dapat menghasilkan laba atau malah membuat rugi mereka.Â
Maka dari itu, penting untuk mereka melakukan laporan keuangan dalam bisins yang terdiri dari pencatatan keuangan atas transaksi yang terjadi. Laporan dan catatan keuangan inilah yang berfungsi menjadi tolak ukur apakah suatu usaha sehat atau tidak.
Setiap harinya, usaha bisnis melakukan transaksi, baik mendapatkan atau mengeluarkan uang. Transaksi-transaksi ini harus dicatat oleh mereka dalam bentuk pencatatan keutangan yang nantinya menjadi laporan keuangan bagi usaha bisnis mereka.Â
Pencatatan sebenarnya sangat penting, namun banyak usaha bisnis kecil terutama UMKM yang menyepelekan ini. Sebagai pelaku usaha bisnis, penting untuk membuat laporan keuangan dalam mengambil keputusan atau sekedar monitoring laju usaha mereka.Â
Terutama pada masa pasca pandemi seperti ini, penting untuk para pelaku usaha menggunakan catatan keuangan untuk menghemat pengeluaran mereka dan menentukan strategi kedepannya. Maka perlu dilakukan pembukuan dalam catatan keuangan untuk semua ini.
Bank Indonesia telah mengeluarkan aplikasi SIAPIK yang dapat didownload oleh masyarakat Indonesia yang dapat diunduh melalui smartphone.Â
Aplikasi ini adalah aplikasi pencatatan keuangan yang mudah digunakan dan secara sistematis menghasilkan laporan keuangan yang baik dan sesuai pada SAK EMKM (Standar untuk pelaporan keuangan seperti UMKM). Praktis dan sistematis inilah yang cocok digunakan para pelaku bisnis khususnya pelaku UMKM untuk melakukan pencatatan keuangan walaupun bukan lulusan jurusan akuntansi.
Telah dilaksanakan kegiatan KKN Tim I Universitas Diponegoro tahun 2022 oleh Rafael Galih (21) kepada para pelaku UMKM di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada masa pasca pandemi.Â
Berdasarkan observasi awal, para pelaku UMKM belum memiliki pencatatan pembukuan sehingga tidak dapat melakukan analisis biaya, pendapatan, dan menentukan harga pada setiap satuan periode. Sehingga menurut Rafael, pengenalan aplikasi SIAPIK cocok untuk dilakukan di Kelurahan Bandarharjo ini.
Mahasiswa melakukan sosialisasi dengan mengumpulkan para ibu-ibu PKK yang juga menjadi pelaku usaha di Aula Kelurahan Bandarharjo pada hari Kamis tanggal 27 Januari 2022.Â
Di sana dijelaskan mengapa pencatatan keuangan diperlukan dan cara penggunaan aplikasi SIAPIK menggunakan contoh kasus yang simpel. Selain itu, juga diadakan sosialsasi lewat door to door dengan menjelaskan kepada pelaku UMKM.Â
Walaupun pencatatan keuangan adalah hal baru untuk beberapa dari mereka, terlihat para pelaku UMKM tertarik untuk mencoba menggunakan aplikasi SIAPIK, mengingat mayoritas dari mereka memiliki smartphone. Mahasiswa juga membuat booklet sederhana untuk para pelaku UMKM dapat simpan sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan pencatatan pembukuan keuangan secara otodidak.
Selain itu, mahasiswa juga melakukan sosialisasi pada siswa-siswi SD tentang protokol kesehatan. Anak siswa-siswi yang masih duduk dibangku SD dapat terbilang sangat aktif dalam belajar dan bermain pada umur mereka.Â
Sehingga agar dapat selalu melakukan aktivitas mereka untuk belajar dan bermain, butuh pengingat dan penguat agar mereka selalu ingat tentang kesehatan diri dan kebersihan lingkungan pada era pasca pandemi saat ini.Â
Setelah melakukan survey, banyak siswa yang memang tidak melakukan protokol kesehatan, sekedar tidak menjaga jarak atau tidak menggunakan masker.Â
Oleh karena itu perlu diadakan sosiaslisasi protokol kesehatan dalam menghadapi pasca pandemi sebagai bentuk pengingat siswa-siswi SD Bangunsari untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan mereka.
Kegiatan sosialisasi yang dilakukan di SD Bangunsari pada hari Jumat tanggal 28 Januari 2022 berjalan dengan lancar. Siswa-siswi SD Bangunsari sangat tertarik dalam kegiatan sosialisasi, terlihat dengan keaktivan mereka dalam mengikuti serta mencoba menjawab pertanyaan tentang protokol kesehatan.Â
Sebenarnya mereka paham betul tentang protokol kesehatan, terbukti dengan keaktifan mereka dalam mengiktui sosialisasi. Namun mungkin keasyikan bermain dan belajar membuat mereka lupa dan tidak konsisten dalam menerapkannya. Â
Setelah melakukan sosialisasi, poster juga ditempel di tempat strategis area sekolah dengan harapan makin banyak siswa-siswi, guru, serta masyarakat sekitar untuk menjadikan pengingat mereka dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan dapat mencegah rantai penyebaran virus COVID-19 di kemudian hari.
Penulis  : Rafael Galih -- Fakultas Ekonomika dan Bisnis -- Akuntansi
DPL : Agus Naryoso., S.Sos., M,.Si.
Lokasi KKN : Kelurahan Bandarharjo, Semarang Utara, Semarang
Semarang, 9 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H