Meskipun sebenarnya ASD ini merupakan spektrum yang jangkauannya panjang dan ada beberapa orang dengan ASD dengan kemampuan berkomunikasi yang  cukup baik, tetapi yang lainnya biasanya memiliki kemampuan yang kurang dibandingkan aspek-aspek lainnya yang mereka miliki.Â
Autisme ditandakan dengan fokus yang terlalu tinggi, hal ini bisa dipicu berbagai macam faktor, tapi salah satunya adalah paparan terhadap gawai pada usia yang muda (0-5 tahun) ketika masa emas perkembangan otak anak.
Pengaruh gawai terhadap seorang anak yang otaknya masih berkembang bisa digambarkan seperti makanan bergula. Mungkin kalau diberikan sedikit akan membuat mereka senang, merasa terhibur, dan mengalami pengalaman interaksi yang baru.Â
Namun, apabila diberikan terus-menerus, apalagi pada usia yang begitu penting dalam perkembangan saraf dan kerja otak anak, tentu bisa menghambat anak tersebut dan berdampak buruk, bahkan dapat mengubah struktur otak seorang anak. Ketika seorang anak yang harusnya bermain, berinteraksi, bereksplorasi dan berteman, sebaiknya tidak diganggu dengan paparan terhadap gawai.
Gawai ini harus selalu dibatasi, dan sebaliknya anak harus diberikan peluang untuk berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung, kemudian mendapatkan pengalaman yang nyata dan mengesankan bersama orang tua mereka.Â
Orang tua di sini harus bisa menjadi contoh yang baik bagi anak mereka. Orang tua harus bisa menyingkirkan gawai mereka sendiri ketika berinteraksi dengan anak. Mereka harus berkomitmen untuk memilki fokus penuh dan mengajarkan serta mengasuh anaknya dengan layak dan baik.
Mengingat risiko dampak buruk gawai pada anak, sudah sewajarnya pemakaian gawai pada anak usia dini dihindari. Pendapat ini tidak berlebihan, karena pengenalan gawai usia dini lebih banyak dampak buruknya dibandingkan manfaatnya.Â
Orang tua dan pengasuh dapat memanfaatkan media lain untuk bermain dan melatih perkembangan otak anak. Aktivitas fisik, permainan sensorik dan juga berinteraksi bersama tanpa gawai, jauh lebih bermanfaat untuk masa depan seorang anak. Kemudahan yang disediakan oleh gawai tidak sebanding dengan risiko yang diakibatkannya di kemudian hari.Â
Apabila seorang anak akan mulai diperkenalkan ke gawai, harus diingat usianya, jenis paparannya, dan tentu saja tidak dibiarkan sendirian dengan gawai, melainkan ditemani dan dibimbing selalu. Selain itu, jumlah waktu paparan terhadap gawai harus sangat dibatasi sesuai dengan usianya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H