3. Hubungan yang Terabaikan:
 Fokus yang berlebihan pada pekerjaan dapat mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap hubungan interpersonal, baik itu dengan keluarga, teman, atau pasangan hidup.
 Â
 4. Kualitas Kerja yang Menurun:Â
Ironisnya, terlalu fokus pada kuantitas pekerjaan seringkali mengakibatkan penurunan kualitas. Ketika kita terburu-buru untuk menyelesaikan sesuatu, kemungkinannya tinggi kita akan melakukan kesalahan atau mengorbankan detail yang penting.
Bagaimana Mengatasi toxic productivity?
Namun tak berarti hal ini tidak bisa diatasi, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk melawan toxic productivity dan membangun pola kerja yang lebih seimbang dan berkelanjutan seperti:
 1. Mengenali Tanda-tanda Toxic Productivity:Â
Pertama-tama, penting untuk mengenali tanda-tanda toxic productivity dalam diri kita. Jika merasa terus-menerus tegang, kelelahan, atau kesulitan untuk bersantai, mungkin sudah waktunya untuk memeriksa pola kerja kita. Selain efek kelelahan dan kesulitan untuk bersantai, toxic productivity juga dapat dikenali dengan perilaku umum seperti sulit mengatakan "tidak" kepada permintaan orang lain.
 Â
 2. Atur Prioritas dengan Bijak:Â