Mohon tunggu...
Rafael ArsaPradana
Rafael ArsaPradana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mencari hiburan bukan sanjungan

Pray hard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lemari Tua

6 April 2022   07:31 Diperbarui: 6 April 2022   07:46 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oi Nala" sapa Nita secara tiba-tiba.

"Apa Nita? Pagi-pagi udah bikin kaget aja" balas Nala dengan kesal.

"Tumben bangun pagi?" Tanya Nita.

"Baca buku" balasku singkat sambil menahan kesal.

"Ya udah lanjutin deh" balas Nita seraya meninggalkanku seorang diri.

                                                                                   ***

-Sore hari yang indah, aku mulai mendatangi warung makan itu kembali.                                                                                                                Namun kali ini bukan makanan yang akan aku beli, namun pertama kalinya dalam hidupku aku akan membawa seorang perempuan pergi berdua. "Hai Mal" sapaku sore itu. "Hai juga" balas Mala dengan malu-malu. Astaga anggun sekali dirinya, dengan gaun merah muda dan bando hitam yang menghiasi dirinya. "Mari" ajakku tanpa ragu-ragu. Sore itu kami lalui bersama sambil melihat sunset di tepi pantai. Sunset yang sangat indah apalagi bersamadengan orang yang aku cintai. "Makan yuk" ucap Mala seraya
menarik tanganku agar aku bergegas mencari makan. "Ya" jawabku. Malam itu kami berdua pergi ke sebuah tempat makan yang lumayan mewah. Sepi tempatnya, seperti hanya kami berdua yang menyewa tempat makan itu. Sambil
ditemani alunan musk yang menawan, kami mulai makan. Suasana seketika berubah, suasana romantis itu. Perlakuan demi perlakuan yang seharusnya tak terjadi tiba-tiba muncul dan mengontrol diriku. Ia tak melawan diriku yang
tiba-tiba dipenuhi hasrat itu. Mala, gadis perempuan itu menikmati segala hal yang aku berikan kepadanya.-

"Dug.....Dug....Dug..." kebisingan demi kebisingan terus datang
menghampiri diriku.

"Ada apa sih?" teriakku marah kepada diriku sendiri.

Entahlah, suara ini sangat mengganggu kehidupanku. Dengan emosi aku melempar buku itu dan membantingkan tubuhku kea rah kasur. Lalu menutup kepalaku dengan sebuah bantal. Terlelap aku sudah, mataku mulai terkatup.
"Aku dimana?" tanyaku kepada diri sendiri. "Nita....Nita..." teriakku mencari keberadaannya.

Seorang perawat datang sambil membawa sebuah buku dan terlihat panik saat melihatku mencari Nita. "Nita siapa ya mbak?" Tanya perawat itu dengan nada halus dan sopan, sambil berusaha mengontrol nafasnya yang terengah-
engah. "Nita perawat itu sus" jawabku. "Maaf mbak yang namanya Nita disini tidak ada" jawabnya kembali seraya meyakinkan aku bahwa Nita itu tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun