***
"Dug... Dug.... Dug....." Bunyi berisik apasih itu. "Malam-malam begini ada apa sih di luar rumah sakit?" gerutuku dalam hati. Keganjilan ini terus terjadi membuat aku bingung. Sunyi.... Lagi-lagi hal ini terjadi, suara tadi tiba-tiba
menghilang entah kemana.
                                          ***
-Bunga mawar mulai mekar
Matahari mulai menampakan sinarnya
Rasa ini membuatku gusar
Burung-burung mulai berkicauan
Hembusan angin mulai menyapaku
Aku bingung apa yang harus aku ucapkan-
                                          ***
Lirik ini, aku merasa pernah mendengarnya. "Nita?" tanyaku dalam hati. Ia sering melanturkannya pada saat pagi hari. "Nita" teriakku memanggilnya. Sunyi.
Aku kesal dengan kesunyian ini.
"Hei Nita, berhentilah bermain-main" ucapku dengan nada kesal.
"Astaga" jeritku seraya memukulkan tanganku ke bantal.
Tak tahan aku dengan semua ini.
                                          ***
-"Hai Mala" sapaku dengan penuh kegembiraan. "Hai Qad" balas Mala dengan senyum menyeringai. "Kaki udah sembuh?" tanyaku. "Eh?" balas Mala dengan kebingungan. "Bisa jalan?" tanyaku kembali. "B..i.s.a" jawab Mala terbata-bata.
"Yaudah nanti sore jalan yuk" pintaku. Mala hanya mengangguk seraya tersipu malu. "Yaampun Qad" balasnya dengan pipi merah merona.-
                                          ***
Hatiku berdegup cepat saat membacanya. Entah mengapa buku ini memiliki
keterikatan khusus saat aku membacanya.