Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dilakukan setiap Tahun Baru Saka. Pada tahun ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022. Nyepi berasal dari kata sepi (artinya sunyi, senyap). Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan berdiam diri dan tidak melakukan kegiatan seperti biasa.
Ini dilakukan dengan tidak menyalakan lampu, listrik, berbicara, berangkat kerja atau sekolah dan hal-hal lainnya yang bisa menimbulkan suara atau menunjukkan tanda kehidupan selama hari raya berlangsung.
Saat Nyepi, internet akan dimatikan kecuali di objek objek vital. Aktivitas sunyi ini dilakukan karena hari raya Nyepi ini dipercaya memiliki tujuan untuk mengelabui setan-setan yang ada, dengan berpura-pura untuk “tidak ada kehidupan” selama seharian penuh agar setan-setan pembawa bencana atau petaka dapat pergi.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Kegiatan Nyepi dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya. Di Bali sendiri, sebagai kota dengan penganut agama Hindu terbanyak di Indonesia pelaksanaan Nyepi lebih khidmat lagi karena semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.
Aku mulai pindah ke Bali dari Jepara, Jawa Tengah sejak usia 3 bulan. Sebagai seorang muslim, Bali merupakan tempat yang sangat damai dan tenang dalam urusan hubungan dan toleransi umat beragama menurutku. Setiap sedang dilaksanakan sholat Jumat, tidak jarang di setiap masjid, ada pecalang/polisi adat Bali yang turut membantu untuk menertibkan dan mengamankan kegiatan ibadah sholat Jumat.
Bahkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Maarif Institute tentang Indeks Kota Islami (IKI) pada awal Januari 2014 hingga Maret 2016 menunjukkan bahwa Denpasar merupakan kota paling Islami jika diukur dari tingkat keamanan, kesejahteraan dan kebahagiaan warganya.
Pengalamanku saat hari raya Nyepi sebagai muslim yang sudah ku rasakan lebih dari puluhan tahun adalah bahwa hari raya Nyepi merupakan momen penting untuk membersihkan dan mendetoks pikiran dan otak. Karena, saat Nyepi internet akan dimatikan dan penggunaan peralatan listrik akan dikurangi sesedikit mungkin, sehingga kita akan lebih menikmati dan menghayati kehidupan realita dunia nyata ketimbang dunia maya atau istilah kerennya lebih mindfulness.
Biasanya saat Nyepi, screen time hpku bisa jauh lebih rendah bahkan nihil daripada hari biasanya dan itu merupakan momen yang sangat langka di era dunia modern saat ini. Riset terbaru dari App Annie menobatkan Indonesia sebagai negara yang paling lama menghabiskan waktu bermain handphone (HP) setiap harinya.
Dalam laporan bertajuk "Consumers in Three Countries Now Spend More than 5 Hours a Day in Apps", orang Indonesia dianggap terlalu banyak menghabiskan waktu untuk aplikasi smartphone setiap hari selama kuartal III 2021.
Riset tersebut mengeklaim bahwa orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam setiap hari untuk bermain aplikasi HP. Saat Nyepi, kita bisa melakukan smart phone detoks/tidak menggunakan hp dalam sehari, dan hasilnya adalah hari kita akan terasa lebih panjang sehinga bisa kita manfaatkan dengan maksimal dan juga kita bakal merasa lebih rileks dan nyaman.
Dengan tidak adanya internet juga, membuat kita dipaksa untuk lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan orang tua, kegiatan bersama yang biasanya ku lakukan dengan keluarga adalah memasak, nonton film, dan mengobrol bersama. Sehingga, kualitas hubungan kekeluargaan kami akan lebih meningkat seusai Nyepi.
Namun, banyak masyarakat Bali yang belum bisa memanfaatkan hari raya Nyepi dengan optimal, khususnya anak muda. Saat pengumuman hari raya Nyepi di akun media sosial pemerintah Bali ataupun media digital independen milik masyarakat, banyak ku temui komentar komentar yang mengeluhkan internet yang mati dan menginginkan agar koneksi internet tetap dinyalakan selama hari raya Nyepi. Menurutku, hal itu kurang bijaksana.
Dalam setahun kita telah memiliki waktu 365 hari dan 8.760 jam bebas untuk menggunakan hp dan internet setiap harinya. Kita hanya diminta untuk tidak menggunakan hp dan internet selama 1 hari dan 24 jam, dan itu adalah waktu yang sangat sebentar dalam setahun. Kita bisa ngelakuin smartphone dan social media detox dengan lebih mudah dibandingkan hari hari biasanya, karena banyak orang lain juga melakukan hal yang sama saat Nyepi. Padahal, manfaat yang akan dirasakan dari tidak menggunakan hp selama sehari sangatlah menyenangkan, yaitu pikiran akan jadi jauh lebih rileks dan segar.
Daripada main hp, banyak aktivitas lain yang bisa kita lakuin. Misalnya, nonton film bareng keluarga, baca buku, nyusun jurnal dan rencana untuk hari berikutnya, memasak, ngobrol sama orang tua, dll.
Bagiku, momen hari raya Nyepi ini adalah momen yang sangat penting untuk kita melakukan evaluasi diri dan menyusun rencana dan tujuan yang baru. Nyepi juga merupakan waktu yang tepat untuk kita meningkatkan hubungan keluarga dengan orangtua dan saudara. Di momen yang sunyi dan sepi ini, kita bisa mengupdate software otak dan hati dengan tidak menggunakan hp. Sehingga, dari hari raya Nyepi ini akan lahir pribadi yang baru dengan semangat yang tinggi dan pikiran yang lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H